Efek Kafein pada Kesehatan dan Nutrisi : Review
Kafein adalah stimulan ringan yang ditemukan di berbagai
minuman dan makanan, seperti kopi, teh, dan bahkan cokelat. Kafein merupakan senyawa
metabolisme sekunder golongan alkaloid yang termasuk kelas senyawa yang disebut
methilxantin yang memiliki rasa pahit. Kafein berkerja sebagai psikomotor untuk
menjaga tubuh dan bertambahnya energi. Kandungan kafein berbeda – beda di
setiap produk, untuk jenis kopi, berkisar 65 – 120 mg/ 100 gram kopi.
Kafein memiliki antioksidan untuk mencegah penyakit.
Antioksidan adalah zat yang membantu melindungi sel-sel di tubuh terhadap
kerusakan bertindak sebagai pertahanan terhadap kerusakan oksidatif.
Antioksidan telah dikaitkan dengan sejumlah potensi manfaat kesehatan, termasuk
perlindungan terhadap penyakit jantung dan kebanyakan bentuk kanker. Pada
dasarnya antioksidan juga terdapat dalam teh, kakao dan anggur merah. Tapi di
kopi ada empat kali lebih banyak antioksidan daripada di teh (Escott-Stump,
2008). Kafein juga dapat digunakan untuk untuk menghidari dari kelelahan atau
mengantuk dalam jangka pendek (Escott-Stump, 2008).
Salah satu studi juga menyatakan bahwa konsumsi kafein
berasosiasi untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2, walaupun mekanismenya
masih belum jelas. Konsumsi kafein yang lebih tinggi dikaitkan dengan
pengurangan yang signifikan dalam risiko diabetes. Sebaliknya, Konsumsi teh
yang tinggi tidak berasosiasi dengan diabetes tipe 2 di dalam studinya
Salazar-Martinez, et al. (2004).
Namun, kafein juga dapat memberikan efek negatif kepada
kesehatan jika tidak dikonsumsi dalam batas tertentu. Kafein dapat menyebabkan penurunan gizi
nutrisi penting, seperti vitamin B6, dan menggangu penyerapan nutrisi mineral,
seperti kalsium, zat besi, magnesium dan vitamin B. Sehingga, perlu diimbangi
dengan konsumsi vitamin. Karena kafein dapat berdampak negatif terhadap
penyerapan nutrisi, penting memperhatikan jumlah yang dikonsumsi. Asupan kafein
(300 mg atau kurang per hari atau setara 3 cangkir) mungkin tidak berbahaya
bagi orang dewasa yang paling sehat; namun, jika dalam jumlah besar secara
teratur (lebih dari 350 mg per hari) dapat menyebabkan ketergantungan, seperti penurunan
nutrisi, dan gangguan penyerapan nutrisi. Selain itu, kafein juga memiliki efek
samping lainnya. Salah satunya dapat meningkatkan kadar asam lambung dan
pepsin, sehingga tidak dianjurkan bagi penderita sakit maag.
Beberapa populasi juga sangat sensitif terhadap konsumsi
kafein, seperti wanita hamil, anak-anak, dan orang tua, serta mereka yang memiliki
sejarah penyakit jantung akan mengalami efek negatifpada tingkat yang lebih
rendah kafein dan mereka harus membatasi konsumsi mereka untuk tiga cangkir
kopi per hari, atau tidak lebih dari 300 mg/hari, untuk menghindari efek
merugikan.
Judul
Jurnal : Effects of
caffeine on health and nutrition: A Review
Nama Penulis :
Tsedeke Wolde
Penerbit :
Food Science and Quality
Management
Tahun Terbit :
2014
Sumber
Jurnal :
Food Science and Quality Management www.iiste.orgISSN 2224-6088 (Paper) ISSN 2225-0557 (Online)Vol.30, 2014
Muhammad Isa D.
0 komentar:
Posting Komentar