The Five People You Meet in Heaven
Berkisah tentang seorang
laki-laki bernama Eddie yang bekerja sebagai seorang kepala maintenance atau
bagian pemeliharaan mesin di taman hiburan Ruby’s Pier, buku ini menceritakan
tentang 50 menit terakhir sebelum meninggalnya Eddie di wahana Freedy’s Free
Fall, wahana ‘jatuh dari menara’ yang seharusnya menjatuhkan dua kabin dengan
kecepatan yang membuat perut berontak dan pada saat-saat terakhir dihentikan oleh
semburan dari pompa hidrolis (hlm. 20). Hmm,
mungkin seperti tornado gitu kali ya, agak sulit kebayang hehe.
Buku ini bercerita tentang
Eddie yang seumur hidupnya selalu merasa keadilan tidak berpihak padanya,
tentang hidupnya yang tidak banyak pilihan selain bekerja di Ruby’s Pier
mengikuti jejak ayahnya, juga kakinya yang tidak bisa normal lagi sepulang dari
menjadi relawan perang, serta akhir hidupnya yang tanpa istri dan anak-anak
yang pernah sangat ia harapkan. Dikisahkan dibuku ini detik-detik kematian
Eddie saat bertugas diselingi dengan kisah hidupnya sedari kecil hingga ia
hidup sebatang kara di setiap momen ulang tahunnya, bagaimana setiap potongan
dari kisah hidupnya menentukan orang-orang, tepatnya 5 orang yang akan
ditemuinya di alam baka. Lima orang inilah yang hidup dan matinya berkaitan
dengan Eddie, bahkan tanpa ia sadari dan masing-masing memberikan pelajaran
tentang penerimaan untuk takdir hidupnya, bahwa setiap kejadian pasti
menyisakan alasan yang baik dan hikmah untuk dirinya.
Orang pertama yang ia temui
di alam baka bukanlah orang yang ia ingat, yaitu seorang pemain di wahana
“orang-orang aneh” bernama Joseph. Orang ini tidak seperti manusia biasanya,
yang membuatnya berbeda yaitu kulitnya yang berwarna biru. Membaca tentang ciri-cirinya,
kita bisa membayangkan ia seperti mutan Hank di film X-Men, namun dibuku ini
diceritakan penyebabnya berwarna biru karena ia banyak meminum nitrat sewaktu
kecil untuk menyembuhkan penyakitnya yang mudah gugup dan menjadi penyebeb
hidupnya yang selalu dibully, belakangan ia tau bahwa cairan itu menjadi racun
bagi tubuhnya, selamanya. Awalnya Eddie tidak mengerti mengapa ia harus bertemu
manusia biru ini, hingga ia dihadapkan pada episode kehidupannya saat ulang
tahunnya yang ke-8, hari dimana ia bermalas-malasan ketika orang tuanya
memaksanya untuk ikut hadir dalam sebuah acara pemakaman. Pemakaman seorang kru
atraksi di Ruby’s Pier yang meninggal karena serangan jantung, dan tanpa Eddie
kecil sadari bahwa ia-lah yang memicu serangan jantung tersebut.
Orang kedua yang menemui
Eddie adalah kapten perang yang membimbingnya saat sedang menjadi relawan
Amerika di Filipina. Saat itu, Eddie dan empat orang lainnya termasuk kaptennya
tertangkap dan menjadi tawanan tentara Filipina. Selama tidak kurang dari
setahun mereka merasakan penyiksaan dan menjadi pekerja paksa di tambang batu
bara. Mereka dipaksa bekerja tidak peduli kondisi sedang lemah dan sekarat.
Hingga hari itu terjadi, hari dimana Rabozzo, teman Eddie yang sedang sakit dan
tidak sanggup bekerja ditembak didepan matanya sendiri. Mereka tidak bisa
menolong, dan akhirnya memutuskan untuk membuat rencana supaya bisa kabur dari
sana secepatnya. Akhirnya mereka dapat keluar dari tempat itu, namun sejak itu
Eddie tak pernah lagi sama. Kepulangannya ke Amerika membawa luka, luka dalam
arti sebenarnya karena kakinya yang pincang, dan luka dihatinya yang menjadikan
ia selalu merasa sebagai seorang yang tak berguna, mengubur impiannya untuk
menjadi seorang insinyur, dan terakhir menyalahkan takdir untuk setiap keadaan
yang dihadapinya. Di alam baka, kapten ini menceritakan hal-hal yang luput dari
Eddie, tentang bagaimana kaki Eddie bisa tertembak, bahkan pengorbanan yang
tidak pernah Eddie ketahui sebelumnya.
Manusia biru dan Kapten
bukan datang tanpa tujuan, mereka datang untuk memberi pelajaran kepada Eddie,
tentang penerimaan takdir bahwa setiap kejadian dalam hidup ini tentu ada
maksudnya, setiap orang baru lahir dan ada yang meninggal, itu semua memang
sudah ditakdirkan. Kita tidak perlu menyalahkan diri kita, namun juga tidak bisa
menyalahkan Tuhan. Tak ada kehidupan yang sia-sia, juga tidak ada kematian yang
sia-sia. Pengorbanan. Itulah yang menjadi bahan pelajaran untuk Eddie, oleh
orang-orang yang menemuinya sebelum ia sampai di tempat yang sebenarnya, yaitu
surga. Bahwa hidup yang Eddie sesalkan selama ini, pengorbanan yang ia lakukan
ternyata, berakhir dengan manis bahkan tanpa ia mengharapkan dan menyadarinya.
Meskipun fiksi, menurut saya
makna cerita tentang Eddie dan lima orang yang ia temui di surga sangat dalam.
Setiap orang membawa sepotong cerita masing-masing, cerita yang akhirnya
memberikan pelajaran kepada Eddie dan pembaca mengenai makna hidup, makna hidup
yang mungkin kita anggap tak berarti, tentang pekerjaan yang sederhana,
kebaikan yang tak seberapa, itu semua bisa saja menjadi sangat berarti bagi
orang lain, dan mungkin kalo dalam Islam, bisa jadi salah satu alasan kita
diterima-Nya di surga kelak. Masih ada tiga orang lainnya yang ditemui Eddie di
alam baka, siapakah mereka? Dan pelajaran apa yang diberikan mereka kepada
Eddie? Silahkan lanjut baca sendiri ya.
Judul
Asli : The Five People You Meet in Heaven
Judul Buku : Meniti Bianglala
Nama
Penulis : Mitch Albom
Penerbit
: Kompas Gramedia
Tahun Terbit : Cetakan keenam 2012
Jumlah Halaman : 208 halaman
Bandar Lampung, 17 April 2017
Mustika Rizky Amalia
0 komentar:
Posting Komentar