The Prisoners’ Diaries
Buku yang berjudul Catatan
Dibalik Penjara Israel ini bisa menjadi satu diantara bukti-bukti nyata yang
menggambarkan betapa kejamnya zionis Israel terhadap masyarakat Palestina.
Mereka tak hanya dibungkam mulutnya untuk memberi kabar tentang apa yang mereka
alami selama dalam penjara, tetapi juga mereka mengalami penjajahan dan
penistaan bahkan penyiksaan fisik yang jauh dari kata beradab sebagai sesama
umat manusia yang memiliki hati. Namun, diantara para tahanan ada suara-suara
yang enggan dibungkam oleh penjajah zionis Israel. Mereka melakukan berbagai
macam perlawanan agar bisa “merdeka” dari dunia hitam yang diciptakan oleh tentara
zionis kejam ini.
Dalam buku ini ada dua puluh dua
kisah yang penuh haru bahkan mampu membuat pembaca meneteskan air mata ketika
menulusuri kata-demi-kata yang tertuang disetiap lembaran buku ini. Mulanya
catatan-catatan hati para pejuang Palestina ini tertuang dalam lembaran surat
berbahasa arab yang mereka tulis diam-diam ketika berada dibalik jeruji penjara.
Oleh relawan asal Malaysia, Norma Hashim, kemudian mengumpulkan dan
menerjemahkannya dan menuangkanya dalam satu buku.
Ada satu kisah dalam buku ini
yang saat membacanya tak hanya mampu membuat saya terbakar semangat juangnya
tetapi juga mampu meneteskan air bening dari mata saya. Adalah Wafa Albis, seorang
Pejuang Muslimah Palestina yang rela mengorbankan jiwanya demi membalas
kematian dua anak Palestina yang disaksikannya sendiri. Ia ingin mengejar
syahidnya dengan mencoba meledakkan dirinya.
“Aku
adalah seorang Pejuang tak peduli apa yang kau lakukan.” (hal. 108)
Itulah kata-kata yang
diucapkannya kepada para zionis. Saat seorang tentara wanita menghampirinya di
sel penjaranya.
Harus saya akui, catatan hati
seorang Pejuang Wanita, Wafa Albis ini lebih menyentuh dari 21 kisah lainnya.
Meski tak bisa dipungkiri bahwa kisah dari para mantan Napi lainnya juga
menyentuh dan mampu membuka mata hati kita untuk semakin sadar betapa Zionis
Israel adalah Penjajah yang sangat-sangatlah tak beradab. Bahkan mereka tak
memiliki hati sama sekali.
Buku ini memberikan banyak pesan
moral kepada kita. Tak hanya itu, secara tersirat kita dibawa untuk merenungi
bahwa kita mestinya sangatlah bersyukur dapat hidup tenang di tanah Indonesia,
yang Alhamdulillah sampai saat ini masih aman dan tenteram, meski berbagai
permasalahan mulai bermunculan, setidaknya kita tak merasakan penderitaan tiada
tara yang dirasakan oleh para warga sipil Palestina.
Selanjutnya jika ingin mengetahui
21 kisah lainnya segera baca buku ini. Buku yang sarat akan hikmah ini mampu
menjadi booster untuk para pejuang
kebenaran.
Judul Buku :
The Prisoners’ Diaries : Catatan Dari
Balik Penjara Israel
Penulis : Norma Hashim et.el
Penerbit : Pro-U Media
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Hal. : 128 hlm
Peresume : Meytri SG
0 komentar:
Posting Komentar