Buku-buku pengembangan kepribadian selalu menarik bagi
saya. Walau untuk menekuninya saya membatasi
diri hanya membaca karya beberapa
penulis saja (maksudnya hanya beberapa penulis saja yang bahasanya nyambung
dengan mesin prosesor di kepala saya yang sudah rada lemot). Dan buku
karya Dale Carnegie (DC) sebelumnya
belum pernah menarik perhatian saya.
Namun kalimat pembuka
yang menggugah, serta merta menggiring
saya untuk melakukan perjalanan pertama menyelami pemikiran DC ini.Kalimat pembuka yang menggugah itu adalah: mengapa saran dari Carnegie masih penting?..
sungguh kalimat yang sangat rendah hati.
Lebih jauh, ternyata buku ini membahas hal hal terkait komunikasi di era
digital berdasarkan saran2 atau prinsip2 berkomunikasi dari seorang Carnegie yang wafat tahun 1955.
Tahun 1936, Dale Carnegie melontarkan pernyataan: ‘kemungkinan
besar masalah terbesar yang anda hadapi adalah berurusan/ berhubungan/ berkomunikasi
dengan orang lain’. Walau saat ini jaringan komunikasi telah meluas
melewati batas teritori, industry dan ideology, pesan2 berkembang dan berubah menjadi pesan2 instan, namun tampaknya pernyataan itu masih relevan hingga
sekarang.
Di tengah belantara sosial media saat ini, kata kata yang
salah atau salah dimengerti, atau kekurang-tepatan dalam berkomunikasi bisa mengakibatkan bencana yang lebih
luas/fatal. Kasus penistaan agama yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat
ini menjadi contoh yang paling nyata.
Buku ini adalah salah satu karya DC yang paling terkenal dan
laris. Tulisan2 dan kursus2 beliau mungkin tidak memecahkan misteri terdalam
di alam semesta ini. Namun lebih dari
siapapun dari generasinya, beliau telah
membantu manusia belajar cara untuk hidup bersama-sama, yang terkadang terasa
seperti kebutuhan terbesar yang ada, demikian salah satu tulisan dari
sebuah surat kabar di Washington.
Buku klasik yang telah terjual puluhan juta kopi ini masih
menjadi salah satu buku terlaris, karena penjabarannya yang sederhana, ringkas
dan prinsip-prinsip nya yang tak
lekang oleh waktu. Buku ini adalah panduan hubungan manusia yang berasal
dari lubuk hati yang terdalam. Buku ini
menuntun kita untuk memiliki pengaruh yang berkelanjutan sebagai hasil dari
hubungan yang memberikan kemajuan dan keuntungan bersama. Setidaknya itu yang
disampaikam dalam prakata buku ini..
Kehidupan di Era Digital adalah kehidupan yang menuntut
kecepatan, instan, dan mencari keuntungan bisnis yang besar.. sehingga perlahan
orang mulai mengabaikan sopan santun dan tata krama/etika.. tersinggung karena
kata2 yang terasa kurang berkenan akan dibilang ‘baper’.. #dan kebanyakan orang
cenderung ngga suka dibilang baper.. Padahal pengabaian pada hal hal yang berkaitan dengan
penerimaan hati tersebut.. justru kadang
membuat hasil yang diharapkan cepat menjadi lambat. Disinilah mengapa prinsip Carnegie tetap
dibutuhkan..
Era digital, adalah era dimana teknologi bisa membuat
reputasi lebih cepat dan lebih mudah
hancur dibanding era sebelumnya. Kritik tersembunyi bisa membuat anda didenda
atau dipenjara. Keluhan sembrono bisa membuat kita dipecat. Berhentilah membuat boomerang bagi diri
sendiri, tidak ada orang yang suka dicela.. karenanya jangan mencela. Cari dan gali lah hal hal baik dalam diri
orang lain karena pada dasarnya setiap orang ingin dihargai, setiap orang
butuh dihargai, setiap orang merasa berharga. Cari tahu, pahami dan penuhilah kebutuhan inti orang lain sebelum memenuhi kebutuhan diri kita sendiri.
Jadilah seorang altruis..
Dan 3 point ini menjadi dasar/pondasi dalam suatu hubungan
yang mempengaruhi dan bertahan lama. Sekalipun hubungan atasan dan bawahan,
jika ingin mencapai kemajuan yang pesat, jadilah atasan yang memiliki pengaruh
bukan sekedar karena posisi/jabatan. Terpenuhinya 3 hal ini pada diri seseorang
menurut DC akan mampu menghubungkan dan mempengaruhi sekalipun secara fisik
jarang berjumpa.
Pada bab lainnya DC memaparkan tips2 atau langkah2 praktis
untuk membangun hubungan seperti: tersenyum, mengingat nama, banyak
mendengarkan, jangan pernah berkata: kamu salaah, akui kesalahan, dan masih banyak lainnya.
#Point2 yang sering dibahas di buku2 sentuhan hati juru dakwah..
Beberapa ahli memasukkan apa yang DC sampaikan sebagai soft
skill.. yang walaupun diakui sebagai sesuatu yang dapat menunjang kesuksesan
namun secara umum orang lebih banyak memperhatikan dan menghargai terpenuhinya hardskill daripada softskill..
Akhirnya, satu pesan
menarik di akhir buku, amat sangat mempengaruhi saya: Memang benar bahwa saat ini dunia terbuka
untuk bisnis. Tetapi tugas pertama Anda tetaplah bisnis kemanusiaan..
Penulis: Dale Carnegie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 257
Peresume: Trisa
0 komentar:
Posting Komentar