BJ. Habibie siapa yang tidak mengenal beliau ? siapa yang
ingin seperti beliau ? tentu setiap kita berharap bisa mempunyai kepintaran dan
kejeniusan seperti beliau. Buku ini adalah buku seri yang dicetak di percetakan
Tiga Serangkai sebagai kado ulang tahun Eyang Habibie yang ke 80 tahun.
Total buku yang tercetak sebanyak 8 buku, kesemuanya menceritakan tentang
Habibie, sang Jenius, sang Putra terbaik Indonesia. Dari kesemua bukunya
bercerita tentang perjuangan serta perjalanan hidup Eyang Habibie.
Dalam buku seri pertama ini dijabarkan siapa Habibie ini, seperti
apa Habibie ini dan hal-hal luar biasa yang telah dilakukan Eyang Habibie
hingga dunia pun menghormatinya. Dari judul bukunya bertuliskan "Jangan pernah
berhenti (jadi) Habibie" putra Indonesia pembuat pesawat, karena
jasa kepintaran dan keuletan beliau yang menghasilkan Theory of Habibie
sehingga pesawat dapat mengudara. Jika Eyang Habibie tidak mengutarakan teori
tersebut maka pesawat tetap tinggal di hanggar, tak bisa terbang karena resiko
kecelakaan yang besar.
Habibie adalah sang perantau, ia meneladani para Nabi pergi
berhijrah ke negeri asing untuk belajar, menggali ilmu dan untuk dibawa kembali
membangun Negeri. Perjalanannya tidak semulus kelihatannya, jika kita bangga
terhadap beliau akan hasil yang telah diraih dan kita mengingginkan seperti
beliau rasanya perlu dipertanyakan lagi, karena perjuangan beliau tidak semudah
kelihatanya. Hidup jauh dari keluarga menjadi orang asing di negeri asing,
bertahan hidup dengan budaya yang berbeda nampaknya adalah hal yang luar biasa
perjuangannya. Untuk kita yang tidak bisa hidup jauh dari orang tua nampaknya
buang jauh-jauh mimpi menjadi seperti Habibie.
Kalau
memang itu yang harus dilakukan,
berangkatlah!
Bukankah
semua Nabi disempurnakan ilmunya dengan itu
Sehingga
menjadi tauladan yang rasional dan memiliki kearifan ?
HIJRAH...
dan ber-hijrah-lah
Bermukimlah
disana
Bergaullah
dengan orang tempatan disana
Bicaralah
dengan bahasa mereka
Makanlah
bersama mereka
Minumlah
aor hangatnya
Musim semi
hampir usai dengan sulur bunga anggur
Akan
dijumpai apa yang menurutmu benar adalah salah
Dan musim
dingin segera tiba dengan hamparan putih tipis dingin salju
Akan
dijumpai apa yang menurutmu salah adalah benar
Akan
disambangi perahu samudra luasan ilmu yang dulu adalah kandas
Itu akan
membuatmu Bijaksana
Itu akan
membuatmu mampu melihat negerimu secara utuh
Dan
setelah itu kamu tidak akan tega merusaknya
Membaca buku ini berakibat rasa Bangga menjadi bagian dari
beliau meskipun hanya sebatas sebangsa (berbangsa yang sama). Haru akan
perjuangan yang telah beliau lalui, nampaknya banyak diantara kita yang tidak
memiliki keuletan, keteguhan, kesabaran, keluhuran budi serta pandangan akan
kehidupan masa depan. Eyang Habibie adalah simbol pekerja untuk umat, bekerja
untuk rakyat dan kemakmuran orang banyak, bukan orang yang mengutamakan
kepentingan sendiri atau golongannya.
Eyang Habibie memiliki pandangan yang jauh dari masanya,
saat dahulu negara masih dalam keterpurukan dengan teknologi yang seadanya,
beliau mampu membaca dan memiliki wacana luar biasa akan teknologi tingkat
tinggi yang harus dimiliki Negara Indonesia berupa kedirgantaraan, memiliki
perusahaan pesawat Terbang sendiri. Namun. Pesawat Gatot Kaca N250 telah
terbang, Indonesia telah mampu membuat pesawat sendiri, namun rakyat tidak
mampu berfikir seperti beliau dan akhirnya saat ini kita baru sadar andai
Industri Pesawat itu masih ada, pasti kita sudah memproduksi pesawat sendiri,
tak perlulah Lion Air memesan pesawat A320 sebanyak 234 dengan nilai kontrak
276 triliun ke Prancis.
Dilain hal Pak Habibie hanya dengan menjadi Presiden
Indonesia selama 1 tahun 5 bulan ia mampu memperbaiki bangsa akan keterpurukan
dan kenelangsaanya, mengembalikan kekacauan bangsa, ia yang mampu membuat
pertumbuhan negara mencapai 12.7%, dan pada akhirnya ia yang tak terlalu
dihargai oleh bangsanya sendiri, lebih jelasnya baca bukunya sendiri. Masih
banyak hal lain yang akan kita tahu dari buku ini tentang BJ. Habibie.
Judul Buku : Jangan Pernah Berhenti (jadi) Habibie
Penulis : Sutanto Sastraredja
Jml Halaman : 107
Eko Yasin
0 komentar:
Posting Komentar