Sebenarnya novel thriller maupun misteri bukan genre fiksi favorit saya.
Tapi ketika membaca review teman saya di Goodreads yang berpendapat buku ini
sangat menarik, saya memutuskan untuk membacanya terlebih dahulu sebelum
menonton filmnya. Seringkali menyaksikan film yang diangkat dari buku tidak
lebih menarik dari membaca buku itu sendiri, kan?
Gone Girl menceritakan kisah Nick Dune yang menemukan bahwa istrinya hilang
saat ia pulang ke rumah, dimana seharusnya mereka merayakan ulang tahun
pernikahannya yang kelima-paling tidak itu rencana mereka sebelum Nick pergi
bekerja di pagi itu. Namun saat pulang di sore harinya ia menemukan pintu rumah
terbuka, ruang tamu yang berantakan, dan ketidakhadiran sang istri di seantero
rumah.
Seiring bergulirnya waktu, terkuak lah bahwa pernikahan Nick dan Amy
tidak seharmonis apa yang terlihat di permukaan. Dan dengan adanya penyelidikan
polisi, gencarnya liputan media serta tekanan dari orang tua Amy, bukti-bukti
yang ada semakin menguatkan Nick sebagai tersangka pembunuh istrinya. Apakah
betul?
Narasi dalam novel ini ditulis dengan sudut pandang pertama Nick mulai
dari hari ia kehilangan istrinya, bergantian dengan bab-bab berisi diary Amy semenjak
tahun 2005 saat ia pertama kali bertemu dengan Nick.
Sebenarnya saya hampir menyerah membaca buku ini. Hampir setengah dari
buku ini terasa membosankan dan tidak menarik. Baik hari-hari penyelidikan
polisi setelah Nick melaporkan kehilangan istrinya, maupun masalah-masalah
pribadi dan rumah tangga yang ditulis Amy di diarynya. Sampai dengan suatu
titik balik saat penulis mengungkapkan suatu fakta yang akan membuat pembaca
menganga. Whaaaaaaaaaat?
Walaupun ditulis dari dua sudut pandang yang berbeda dalam rentang waktu
yang berbeda, namun fakta di tengah plot cerita tersebut dapat merubah semua
persepsi yang telah pembaca miliki sejak awal cerita. Dan semua yang berlanjut
dari situ semakin mengherankan dan memusingkan. Bagaimana mungkin ada manusia
dengan sifat seperti itu? Saya pikir dia innocent
dan ternyata dia menyimpan rahasia itu? Oke, setelah semua menye-menye di awal buku, sekarang baru
terasa bahwa ini *memang* sebuah buku thriller psikologi.
Nggak heran kalau seringkali orang-orang menyelamati pengantin baru
dengan ucapan “Selamat menempuh hidup baru”. Because there’s a whole new life after marriage. Kehidupan setelah
menikah itu akan benar-benar berbeda. (Dari yang saya denger-belum mengalami
sendiri, haha) Dan Gillian Flynn berhasil menggambarkan dengan lihai
konflik-konflik psikologis antara Nick dan Amy. In a weirdly strange, strangely weird way that only Gillian Flynn can
imagine.
Gone Girl
Penulis:
Gillian FlynnPenerbit: Broadway Books
Jumlah Halaman: 422
Peresume: Fira
0 komentar:
Posting Komentar