Jumat, 13 Juni 2014

Intermediate Accounting: Pendanaan Ekuitas dan Pendanaan Utang



Judul Buku                : Intermediate Accounting
Penulis                       : Earl K.Stice, James D.Stice, K.Fred Skousen
Penerbit                     : Salemba Empat
Jumlah halaman        : 924
Bab Pendanaan Ekuitas dan Pendanaan Utang
Berawal dari sebuah tugas kuliah yang memotivasi diri untuk kembali membuka dan membaca ulang sebuah buku yang tak tipis, 924 halaman yang belum termasuk cover. Namun tidak semua isi mampu saya baca dengan seksama, hanya topik yang berhubungan dengan tugas saja. Namun alhamdulillah semoga dengan materi yang sangat sedikit ini bisa memberikan tambahan pengetahuan yang tidak sedikit, khususnya bagi teman-teman pembaca yang masih asing dengan dunia keuangan (investasi). Pengetahuan yang sedikit itu adalah tentang instrumen pendanaan dalam sebuah investasi (struktur modal). Semoga bermanfaat.
Pendanaan Ekuitas : Saham Biasa & Saham Preferen
·         Saham Biasa
Pemegang saham biasa dari suatu Perseroan Terbatas dapat disebut sebagai pemilik sesungguhnya dari perusahaan tersebut. Jika kinerja perusahaan buruk, pemegang saham biasa dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasinya karena mereka dapat menerima kas dari perusahaan hanya setelah kewajiban terhadap semua pihak lain (seperti kreditor, karyawan, pemerintah, pemegang saham preferen) telah dipenuhi. Sebaliknya, jika kinerja perusahaan baik, pemegang saham biasa dapat memperoleh keuntungan karena mereka memiliki seluruh aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban yang harus dipernuhi kepada pihak lain. Singkatnya, pemegang saham biasa memiliki risiko yang lebih besar, namun mereka juga memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dari investasi mereka.
Hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap pemegang saham biasa:
1.      Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menentukan kebijakan tertentu perusahaan; seperti rencana kompensasi atau akuisisi perusahaan yang besar.
2.      Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian saham biasa tambahan jika dan ketikan saham tambahan tersebut diterbitkan.

·         Saham Preferen
Istilah saham preferen ini sering kali disalahartikan karena memberi kesan bahwa saham preferen lebih baik daripada saham biasa. Saham preferen tidaklah lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa. Dalam kenyataannya, cara terbaik untuk memandang saham preferen adalah bahwa pemegang saham preferen melepaskan berbagai hak kepemilikan guna mendapatkan perlindungan yang biasanya dinikmati oleh kreditor.
Hak-hak kepemilikan yang dilepas pemegang saham preferen:
1.      Hak suara; dalam banyak kasus, pemegang saham preferen tidak diperbolehkan untuk memilih dewan direksi.
2.      Pembagian keuntungan; dividen yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya.
Perlindungan (hak istimewa) yang dimiliki pemegang saham preferen, dibandingkan pemegang saham biasa:
1.      Preferensi dividen tunai; pemegang saham preferen berhak untuk menerima seluruh dividen tunai sebelum dividen tunai apa pun dibagikan ke pemegang saham biasa.
2.      Prefensi pada saat likuidasi; jika perusahaan pailit, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal pengembalian investasi sepenuhnya, sebelum bagian pemegang saham biasa dibayarkan.

Pendanaan Utang
·         Obligasi
Pendanaan jangka panjang suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara menerbitkan instrumen utang jangka panjang, biasanya berupa obligasi atau wesel, atau melalui penjualan saham tambahan. Penerbitan obligasi atau wesel mungkin lebih disukai oleh manajemen dan pemegang saham dibandingkan dengan menerbitkan saham, karena beberapa alasan:
1.      Pemilik perusahaan saat ini tetap memegang kendali atas perusahaan
2.      Bunga adalah beban yang dapat mengurangi pendapatan kena pajak; sedangkan dividen tidak.
3.      Tingkat suku bunga pasar yang berlaku mungkin lebih menguntungkan relatif terhadap harga pasar saham.
4.      Beban yang dikurangkan dari laba untuk membayar bunga kepada pemberi pinjaman dapat lebih rendah dibandingkan dengan jumlah dividen yang diharapkan oleh pemegang saham.
Akan tetapi ada beberapa keterbatasan dan kekurangan dari pendanaan dengan menggunakan efek utang jangka panjang. Pendanaan dengan utang hanya dimungkinkan apabila suatu perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang memuaskan dan dapat memberikan keamanan yang memadai kepada para kreditor. Selain itu, utang bunga juga harus dibayar tanpa memedulikan posisi keuangan dan laba perusahaan.

-Ayu Afsari IM 1-

(sumber gambar: http://musiantik.blogspot.com/2011_07_01_archive.html)

0 komentar: