Sabtu, 07 Juni 2014

Peran Islam dalam Sudut Pandang Kebebasan


Hak kebebasan ditetapkan sebagai asas langit seiring turunnya Islam, untuk meninggikan manusia di muka bumi dan mengokohkan sisi kemanusiaan.
a.       Kebebasan Berkeyakinan
1.      Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam (Al Baqoroh: 256).
2.      Islam memandang, masalah iman atau tidak berkaitan erat dengan kehendak manusia sendiri dan ketentraman yang berhubungan dengan jiwanya. Alloh berfirman: Barang siapa yang ingin beriman hendaklah dia beriman. Dan barang siapa yang ingin kafir biarlah dia kafir (Al Kahfi: 29).
3.      Apakah kamu hendak memaksa supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (Yunus: 99).
4.      Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (Al Ghosiyah: 22).
5.      Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan risalah (Asy-Syuro’: 48).
6.      Dalam amaliyah Rosul yaitu piagam madinah Yahudi tidak dipaksa untuk menjadi Muslim.
7.      Umar bin Khottob member amnesty dan hak istimewa kepada kaum Nasrani di Palestina sehingga merasa aman sentosa’ dalam aspek kehidupan.
8.      Islam juga menjamin kebebasan untuk dialog lintas agama yang jauh dari penistaan dan kebanggaan terhadap pihak lain. Alloh berfirman: Serulah manusia kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik (An-Nahl: 125).
9.      Jika tidak ada kesimpulan yang sama kembali ke: Untukmu agamamu, untukku agamaku (Al Kafirun: 6).

b.      Kebebasan Berpikir
1.      Islam menyeru manusia agar menggunakan pikiran dalam menjelajahi penciptaan alam semesta, langit, dan bumi. (Saba: 9 dan Al-Hajj: 46).
2.      Islam mencela orang yang merusak kekuatan akal dan perasaan untuk melaksankan profesi tugasnya di muka bumi. (Al-A’raf: 179).
3.      Islam mencela mereka yang hanya mengikuti prasangka dan perkiraan. (An-Najm: 28).
4.      Islam mencela mereka yang taqlid kepada nenek moyang atau pemimpin tanpa melihat mereka benar atau salah. (Al Ahzab: 67).
5.      Akal adalah salah satu dasar pedoman dalam menetapkan aqidah islamiyah begitu juga dalam melakukan istimbath syariat. Dan akal punya kedudukan yang sangat urgent, dibangun diatasnya peradaban yang mempesona dalam tinta sejarah Islam.

c.       Kebebasan Berpendapat
1.      Kisah Saad bin Muadz dan Saad bin Ubadah ketika Rosul mengajak bermusyawarah terkait Bani Ghotofan. Mereka berkata: “Ya Rasululloh, jika ini wahyu dari langit maka kami tunduk. Jika ini pendapat atau kehendak Anda, apakah kami harus mengikutinya? Namun jika Anda ingin mengetahui pendapat kami, maka……”.
2.      Rosul bersabda: Jangan melarang seseorang memberikan hak kepada manusia untuk mengatakan kebenaran jika dia mengetahuinya. (HR. Tirmidzi).
3.      Rosul bersabda: Jihad yang paling mulia adalah mengemukakan kalimat yang benar di hadapan penguasa yang sewenang-wenang. (HR. Tirmidzi).
4.      Habab bin Mundzir dalam Perang Badar yang menolak pendapat Rasul dalam strategi perang.
5.      Kisah Umar bin Khottob  dengan perempuan saat beliau berkhutbah tentang mahar.

d.      Kebebasan Jiwa
1.      Rosul meleburkan semua perbedaan ras, kulit, dan bangsa.
2.      Aturan pembebasan Budak.
3.      Akhlaq terhadap tawanan dan Budak.
4.      Sanksi kepada penyiksa budak
5.      Islam member satu pengaruh sejarah untuk menghilangkan perbudakan dan meminimalkan perdagangan budak.

e.       Kebebasan Kepemilikan
1.      Islam mengakui hak milik kepada individu untuk memiliki sesuatu dan memanfaatkannya secara khusus dan tertentu.
2.      Islam memelihara hak kepemilikan orang lain.
3.      Islam memberi aturan agar kebebasan individu tidak bertabrakan dengan hak individu lain. (An-Nisa’: 32).
4.      Islam member gambaran kepemilikan bersama yaitu sumber daya alam, fasilitas umum, dan lahan yang tak bertuan.
5.      Islam menjaga agar perubahan kepemilikan dilakukan dengan cara yang baik.

0 komentar: