Jumat, 13 Juni 2014

Why Samsung: Chapter 3 Lee Kun Hee & Entrepreneurship



Kategori          : Buku
Judul                : Why Samsung: Menginspirasi Dunia Menciptakan Masa Depan
Pengarang       : Koh Seung Hee, et al
Penerbit           : Bentang Pustaka

Chapter 3 Lee Kun Hee dan Entrepreneurship

Bab ini diawali dengan penjelasan apa itu enterpreneurship. Ada banyak definisi yang memaknai apa itu entrepreneurship. Dalam bahasa Korea entrepeneurship diterjemahkan sebagai “jiwa pengusaha” oleh kalangan media massa dan masyarakat umum. Di dalam entrepreneurship terdapat poin-poin seperti:
1.      Empowerment (pemberdayaan)
Hoam pendiri Samsung mempunyai prinsip, “ Jika tidak dapat dipercaya, jangan percayakan. Jika berguna, percaya dan percayakanlah.” Prinsip ini juga dipegang teguh oleh Lee Kun Hee dalam kepemimpinannya. Hingga saat ini Lee Kun Hee sebisa mungkin menghindari keterlibatan langsung dengan sistem manajemen secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar mereka (para staff) mempunyai kemampuan dan keahlian dalam memegang tanggung jawab.
2.      Kebaikan Leader (pemimpin)
Lee Kun Hee berpendapat seorang pemimpin harus menjadi seniman terpadu yang memiliki 5 jenis kebaikan, yaitu: mengerti, bertindak, memerintah, mengajari dan menilai.
3.      Kualifikasi Kekuatan Individu Berpotensi
Bagi Lee Kun Hee masa depan adalah era dimana ada seorang jenius yang bisa member makan puluhan ribu orang. Orang ini harus mengetahui level teknik terbaik, memiliki kemurahan hati, memperlihatkan kepemimpinan yang baik dan menampung nilai dan budaya Samsung yang telah dibahas di Bab 2.
4.      Motivasi
Lee Kun Hee berpendapat bahwa insentif adalah temuan paling besar manusia yang menumbuhkan kepercayaan yang menjadi dasar dalam menunjukkan kreativitas manusia.
5.      Konsep “Pekerjaan”
Lee Kun Hee memiliki konsep pekerjaan tersendiri tentang grup cabang. Dimana bisnis yang dijalankan dibangun untuk menstabilkan angka kegagalan pada tingkat minimal.
6.      Konsultasi Bisnis dan pendidikan
Jika selama ini dikenal istilah “uang, elite dan auditor korupsi”, maka pada bagian auditor korupsi di grup Samsung diganti dengan konsultasi bisnis. Dimana pasca diaudit, staff kemudian memaparkan arah tujuan, dilakukan penggalian staff terbaik dan promosi jabatan.

Jika dibandingkan antara Hoam dan Lee Kun Hee, perbedaan yang mendasar dalam kepemimpinan mereka terletak pada tempat usaha. Lee Kun Hee mengarahkan pandangan masa depan ketimbang masa lalu melalui konsep global dengan menjadikan perusahaan kelas dunia bukan hanya dalam negeri saja.

Bagian selanjutnya dalam bab ini membahas bagaimana Lee Kun Hee mengembangkan bisnis semi konduktor. Jujur secara pribadi, saya kurang paham karena banyak istilah yang asing dalam keseharian saya. Misal pada tahun 1987, Lee Kun Hee sedang mengembangkan D RAM 4 MB, pada saat itu Toshiba perusahaan semi konduktor lain juga sedang mengembangkan D RAM 4 MB. Toshiba menggunakan cara trench, yaitu menggali ke bawah tanah untuk menanam sirkuit. Maka Lee Kun Hee malakukan cara kebalikannya alias cara stack dengan menumpuk sirkuit semakin ke atas. Dan dengan metode kebalikan ini Lee Kun Hee berhasil mengungguli Toshiba dalam bisnis semikonduktor.

Pada tahun 1993, Lee Kun Hee memutuskan untuk memproduksi wafer (bahan produksi elemen semi konduktor) berukuran 8 inchi.Padahal pada saat itu standart dunia untuk wafer adalah 6 inchi. Banyak yang menentang idenya, karena jika proyek ini gagal akan menghabiskan trilyunan won. Namun kenyataannya, Oktober 1993, Samsung berhasil mendepak industry semikonduktor Jepang dengan penggunaan wafer 8 inchi ini.

Samsung juga pernah menjalankan bisnis dengan cara join dengan Toshiba di bidang NAND flash memory, namun akhirnya memutuskan berdiri sendiri. Samsung kemudian mengembangkan bisnis LCD, meskipun sempat galau karena beberapa segmen bisnis LCD sudah dikuasai Toshiba, NEC, Sharp dan Hitachi.

Selain sukses menjalankan bisnis di atas, Samsung juga pernah mengalami kegagalan. Misal: pengembangan KIA motor, perusahaan mobil yang bekerjasama dengan Nissan yang gagal akibat krisis nilai tukar mata uang tahun 1998, Lee Kun Hee juga pernah menarik 15.000 produk telepon selulernya yang sudah terdistribusi di pasar untuk dibongkar dan diperiksa kembali.

Bagian selanjutnya dalam Bab ini membahas tentang inovasi manajemen Samsung. Inovasinya sebagai berikut:
-Mendeklarasikan konstitusi Samsung dengan memulai meningkatkan martabat diri sendiri menuju perusahaan nomor satu.
- Mengubah jam kerja dari jam 9 sampai 5 menjadi jam 7 sampai 4
- Membuat resume manajemen yang wajib dibaca satu jam sehari dan didiskusikan setiap pagi
-Mengembangkan CAD/CAM dalam peningkatan sistem informasi perusahaan
- Mengembangkan desain setelah kualitas produk. Realisasinya pada peluncuran ponsel T100 yang menjadi premium brand dan menembus penjualan di atas 10 juta.

-Puspita IM 1-

0 komentar: