Senin, 09 Juni 2014

Nasihat Cinta untuk Calon Orangtua



Judul Buku : Prophetic Parenting “Cara Nabi SAW Mendidik Anak”
Oleh : DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid
Bagian Pertama – Untukmu, Para Mempelai Dan Pendidik Sejati
1.      


Pada bagian pertama buku ini dijelaskan mengenai tanggung jawab dalam memberi pengajaran dan mendidik amanah Allah sebaik-baiknya. Berikut kutipan dari Ibnul qayyim al-Jauziyah “Barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang bermanfaat bagi anaknya dan meninggalkannya begitu saja, berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Kerusakan pada diri anak kebanyakan datang dari sisi orangtua yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dalam agama berikut sunah-sunahnya”. Begitu juga Imam al-Ghazali dalam risalahnya Ayyuhal walad menegaskan bahwa makna pendidikan sama dengan pekerjaan petani yang mencabut duri-duri dan menyiangi rumput-rumput liar, agar tanamannya tumbuh sehat dan mendapat hasil panen yang maksimal. Makna terdalam dari tanggung jawab ini adalah hendaknya seorang muslim memerintahkan dirinya dan keluarganya untuk mengerjakan kebaikan dan melarang mereka melakukan kemaksiatan. Dengan demikian memang diperlukan usaha dan kerja keras secara terus menerus dalam mendidik, memperbaiki setiap kesalahan dan selalu membiasakan dalam mengerjakan kebaikan.
Anak merupakan perhiasan dunia, dimana kecintaan terhadap anak jangan sampai meninggalkan perintah Allah. Mencintai anak adalah dengan mendidiknya untuk memberinya bekal terbaik dan tidak dengan hanya menuruti kemauannya. Karena jangan sampai ada penyesalan dimana orangtua mendurhakai anak sewaktu kecil dengan tidak mengajarinya tentang kewajiban-kewajiban dan akibatnya anak mendurhakai orangtua setelah dewasa dengan meminta pertanggungjawaban karena tidak pernah diberi bekal bagaimana memaknai hidup.
Wahai para calon orangtua, berusahalah memilih pasangan yang soleh/solehah agar kelak generasi Rabbani yang akan menjadi kebanggaan sebagai umatnya Nabi akhir zaman.
Sesungguhnya, sebaik-baik pilihan dalam menikahi seorang wanita adalah karena agamanya, kesalehannya, dan tobatnya kepada Allah. Sehingga diharapkan wanita inilah yang dapat menyuapi keimanan dan ketakwaan. Diantara hak suami adalah mencari tahu sampai sejauh mana wawasan istrinya, karena istrilah yang akan mengatur rumah tangga dan memberikan pendidikan yang bagi anak-anak. Kata mutiara tentang hal ini adalah : “Sesungguhnya sepasang suami istri adalah seperti satu bait syair. Tidaklah baik sebuah syair apabila baris pertama indah sementara baris keduanya buruk”.
Berikut disiratkan beberapa karakter pendidik yang sukses, walaupun manusia tiada yang luput dari kesalahan tetapi untuk menjadi lebih baik dan terus memperbaiki diri merupakan kunci yang utama.
1.      Tenang dan tidak buru-buru
Rasulullah bersabda kepada Asyaj bin Abdil Qais, “Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perkara yang dicintai Allah : tenang dan tidak buru-buru”
2.      Lembut dan tidak kasar
Hadits riwayat Muslim : “Sesungguhnya kelembutan tidaklah terdapat pada sesuatu melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu melainkan akan mencemarinya”
3.      Hati yang penyayang
4.      Memilih yang termudah selama bukan termasuk dosa
Tidaklah Rasulullah menentukan pilihan antara dua perkara melainkan beliau memilih yang termudah diantara keduanya selama bukan termasuk dosa.
5.      Menjauhkan diri dari marah


0 komentar: