Jumat, 06 Juni 2014

Personality Plus: Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami Diri Anda Sendiri





BUKU : PERSONALITY PLUS (Kepribadian Plus)

Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami Diri Anda Sendiri

Penulis : Florence Littauer



Satu pekan lalu buku ini menceritakan tentang Profil Kepribadian dan Potensi Kepribadian, oleh karena itu saya mencoba melanjutkan bagian tentang Rencana Kepribadian. Setelah kita mengetahui tipe kepribadian jenis apa maka sekarang saatnya kita merencanakan cara untuk mengatasi kelemahan pribadi. Keempat tipe yang sudah dibahas pekan lalu, masing-masing memiliki kebaikan dan keburukan. Semoga semakin memotivasi untuk senantiasa melakukan perbaikan diri. Buku ini menyebutkan berbagai macam kekurangan yang mungkin ada pada semua tipe kepribadian. Saya hanya mengambil beberapa poin penting yang mungkin sering kita jumpai.

Tokoh saunginis terkenal karena memilik berbagai macam ide gagasan sehingga menginginkan adanya sebuah perubahan pada lingkungannya. Tingkat pengabdiannya pun begitu tulus. Masalah yang mungkin muncul pada tokoh ini adalah gaya bicara yang tinggi sehingga perlu adanya pengendalian diri. Disebutkan pula dalam buku ini Sanguinis bersifat mementingkan atau memperhatikan dirinya sendiri. Perlulah dihindari dengan belajar untuk mendengarkan orang lain. Perlu pula bersikap perasa terhadap kebutuhan orang lain. Bahkan orang sanguinis itu, tidak mudah untuk menjadi teman yang baik, tatapi hal itu adalah sesuatu hal memiliki nilai yang luar biasa. Jangan hanya puas menjadi pendengar tetapi jadilah sosok seorang sahabat. Masalah sanguinis yang muncul berikutnya adalah tidak tertib dan tidak dewasa. Banyak tipe ini menunjukkan menyukai profesi pekerjaan yang berganti-ganti sehingga dibutuhkan menyatukan berbagai macam kreativitas hidupnya dan menumbuhkan sikap kedewasaan.


Berbeda dengan tipe kepribadian melankolis. Karakter tersebut sering merasa hidupnya tertekan. Tidak sebaiknya merasa mudah untuk tersakiti dan carilah sisi positif yang lain. Selain itu orang melankolis punya citra diri yang rendah dan suka menunda pekerjaan. Perlu dilakukan pemecahan misalkan jangan terlalu lama dalam melewatkan waktu banyak hanya untuk merencanakan. Perlu sebuah realisasi yang terbukti. Ada juga tipe melankolis yang ternyata sering mengajukan tuntutan yang sifatnya tidak realistis kepada orang lain, makanya perlu berpikir lebih rileks meskipun standar berpikir orang melankolis cukup tinggi. Tidak segalanya hidup di dunia ini harus sempurna, jadi santai saja.


Selanjutnya adalah tipe koleris. Di mana tipe ini tidak mau mempercayai sesuatu hal yang bersifat ofensif. Orang koleris tidak memiliki rasa malu di depan banyak publik. Sangat pekerja keras, namun sisi negatifnya adalah, mereka hanya tidak bisa rileks. Yang harus dilakukan adalah menyingkirkan tekanan yang ada pada orang lain dan merencanakan kegiatan di waktu senggang. Orang koleris dominan itu juga merasa kuat dan benar, tetapi tokoh koleris ini tidak populer. Nah tokoh ini dimungkinkan tidak bisa membayangkan bahwa dia itu, bisa jadi pada suatu ketika harus meminta maaf. Tidak selamanya beranggapan benar terus. Orang koleris ini memiliki potensi memimpin cukup besar, tokoh ini harus bisa belajar mengambil manfaat dari berbagai kesalahan. Bukan menonjolkan pada kesombongan atau pun ketidaksabarannya.


Tipe kepribadian yang terakhir adalah phlegmatis. Tipe ini berprofil rendah. Banyak orang plegmatis itu tidak bisa membayangkan bahwa mereka menyinggung perasaan orang lain, sulit sekali berkomunikasi yang baik. Ada pun masalah yang muncul pada tipe ini adalah seolah seperti tidak ada. Sehingga tipe ini, membutuhkan usaha untuk membangkitkan semangat. Plegmatis nampak juga memiliki masalah dalam kemalasan. Sangat disarankan untuk tidak menunda-nunda semua hal yang bisa dilakukan pada saat itu juga. Tokoh phlegmatis juga memiliki kemauan keras tapi bersifat tenang. Pemecahan masalah yang bisa ditawarkan adalah belajar untuk mengkomunikasikan perasaan hati kepada orang lain yang terpercaya.


Semua kepribadian yang dipaparkan di atas memiliki sisi lebih dan negatif yang berbeda. Dan kita pun sebagai manusia menilai kepribadian kita adalah hal yang unik. Kebanyakan kita mempunyai jumlah total yang tinggi (dominant) pada satu watak/satu tipe kepribadian saja, didukung dengan watak sekunder dan watak yang lainnya yang tersebar dengan ciri khasnya. Di buku ini disebutkan pula adanya campuran alami yang muncul antara tokoh sanguinis dan koleris. Pun memang sering kita temui pula dalam kehidupan nyata. Sedangkan  campuran alami lain adalah antara melankolis dengan plegmatis. Kedua karakter tersebut memiliki karakter yang hampir sama pula.





Woro IM1

(Sumber Gambar: http://luciaelisabeth.blogspot.com/2005/02/personality-plus.html)



0 komentar: