Senin, 09 Juni 2014

Kiat Membentuk Anak Berkarakter Hebat




Pendidikan adalah tiang peradaban. Semua proses peradaban manusia bertumpu pada kualitas pendidikannya. Sejarah peradaban besar seperti imperium Romawi, Yunani, Baghdad, dan Andalusia, tidak lepas dari keberhasilan pendidikan yang dijalankan oleh pemegang kekuasaan dengan diadakannya sekolah-sekolah, pengembangan tradisi penelitian dan kepenulisan, penghargaan yang tinggi terhadap para ilmuwan, serta interaksi ilmu dengan berbagai bangsa yang melahirkan ide-ide pengembangan baru selanjutnya. Namun kokohnya pendidikan yang diselenggarakan oleh pemegang kekuasaan dengan segala kebijakan yang ada, tidak bisa sepenuhnya membangun peradaban gemilang. Ada satu “tokoh utama” yang justru memiliki peran besar dalam pembangunan peradaban yang sesungguhnya, yaitu keluarga. Kuluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak, merupakan bagian terkecil dari sebuah kesatuan masyarakat. Berkualitas tidaknya masyarakat yang akhirnya menentukan kualitas bangsa, berawal dari kualitas keluarga. Di sinilah pendidikan keluarga dengan orang tua sebagai pendidik utama (parenting) memegang peranan penting akan mesa depan peradaban selanjutnya.
Buku yang terdiri dari tiga bab utama ini menjelaskan secara apik kiat-kiat bagaimana membentuk anak berkarakter hebat. Gaya bahasa yang ringan, kasus yang diangkat dan dijadikan bahan adalah kehidupan dari penulis sendiri, sehingga semua tersampaikan dengan sangat mengena di hati. Bagaimana agar anak tidak jajan, dalam artian bahwa anak dibiasakan sejak dalam kandungan untuk tidak jajan sembarangan, ada aturan tertentu yang harus dipatuhi. Kemudian bagaimana memperkenalkan anak dengan internet, yaitu dengan mendampingi mereka, menjelaskan tentang baik-buruk internet. Dalam hal ini secara otomatis orangtua harus melek teknologi (internet). Ada juga tentang bagaimana menyatakan perasaan kepada anak lewat tulisan, yaitu dengan menulis surat / memo singkat untuk kemudian sang anak membalas. Penulis juga menjelaskan bahwa setiap anak diciptakan berbeda, dengan kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Untuk itu masing-masing anak tidak untuk dibanding-bandingkan dengan adik/kakaknya. Kemusdian juga ada kiat bagaimana menjadikan anak menjadi mata bukuan (mencintai buku), yaitu dengan dibiasakan untuk membaca sejak kecil, menghadiahi anak dengan buku, mengajak mereka wisata ke perpustakaan, belanja buku bersama ke toko buku. Kemudian ada kebiasaan baik yang zaman sekarang mulai ditinggalkan para orang tua, yaitu membangun manusia lewat cerita, terutama cerita-cerita kepahlawanan Islam, kisah para sahabat Nabi. Caranya yaitu dengan menceritakan atau bisa juga membacakannya untuk mereka (anak-anak) sebagai pengantar tidur, atau bisa juga ketika kumpul bersama.
Sebagai bab penutup, penulis menjelaskan tentang bacaan dan tontonan anak-anak zaman sekarang yang sangat butuh untuk diawasi oleh para orang tua,  seperti komik-komik yang mengandung kekerasan dan atau pornografi, tayangan televisi yang salah satunya adalah kartun anak. Kartun yang katanya untuk usia anak-anak ternyata mengandung ajaran-ajaran yang tidak baik, seperti kartun Tom & Jerry yang mengajarkan kekerasan dan permusuhan, Conan tentang pembunuhan, Kindaichi tentang kekerasan, Doraemon yang menceritakan tentang Nobita yang malas, dan masih banyak lagi, sehingga memang sangat dibutuhkan pendampingan orang tua setiap saat agar terbentuklah karakter anak hebat. Masa depan bangsa kita tengah kita ukir saat ini melalui karakter-karakter para generasi hebat (anak kita).

Judul Buku : Kiat Membentuk Anak Berkarakter Hebat
Penulis: Nurul F Huda
Penerbit: Bidadari Biru
Jumlah halaman: 153

0 komentar: