Sabtu, 10 Januari 2015

Strategic Management An Integrated Approach (10th edition)








Judul Buku      : Strategic Management An Integrated Approach (10th edition)
Penulis            : Charles W. L. Hill and Gareth R. Jones
Penerbit           : South-Western Cengage Learning
Halaman         : 416 halaman

Buku ini terdiri dari 13 chapter yang terbagi dalam 5 bagian, yakni part introduction, keunggulan kompetitif, strategi, implementasi strategi, dan kasus-kasus dalam manajemen strategik. Ditulis dalam bahasa aslinya yakni bahasa Inggris, ditulis secara sistematis, setiap tahapan disertai dengan contoh sehingga mudah dipahami. Artikel ini hanya saya buat untuk part 1, bagi yang tertarik dengan bukunya lebih lanjut dapat mengajukan permohonan ke saya versi e-booknya.

Dewasa ini kita melihat banyak perusahaan dengan produk yang sama, sebut saja perusahaan IT dengan berbagai brand-nya. Pertanyaannya kemudian, mengapa beberapa perusahaan bisa sukses sedangkan yang lainnya tidak? Atau mengapa perusahaan A yang tadinya sukses menjadi bangkrut ketika pesaingnya bermunculan? Di dalam buku ini dijelaskan bahwa strategi manajer perusahaan ternyata memberikan dampak signifikan pada kinerja relatif terhadap kompetitor. Suatu perusahaan disebut kompetitif ketika ia unggul dalam hal profit maupun market share dari kompetitornya (perusahaan pesaing). Adalah perusahaan Dell Inc., tahun 1990an-2000an merupakan masa kejayaan Dell Inc. Di masa itu Dell adalah perusahaan yang sangat kompetitif. Strategi yang diterapkan oleh manajernya antara lain low cost structure, charge low price, gain market share, onlineshop, dan penjualan langsung kepada konsumen sehingga memotong biaya penjual perantara. Dengan strategi demikian mereka mendapatkan profit yang lebih tinggi daripada pesaingnya. Tahun 2007 adalah fase declining bagi Dell, terutama sejak munculnya Apple. Dan perlahan Apple mulai mengambil market share Dell sehingga posisi kompetitifnya digantikan oleh Apple. Dan hingga kini Apple masih menjamur dimana-mana. Dell? Sayapun sepertinya jarang sekali menemukan brand tersebut.

Rupanya manager Dell kurang peka terhadap perubahan konsumen sehingga kalah strategi oleh perusahaan pesaing. Saat itu Dell menguasai produk mikroprosessor, memory capacity, monitor, keyboard, dll. Padahal seiring pesatnya pertumbuhan teknologi, konsumen membutuhkan perangkat IT yang lebih canggih dan lebih modern. Apple mengambil peluang tersebut sehingga ia tidak hanya menjual personal computer namun juga kombinasi antara server PC, printer, storage device, jaringan, layanan konsultasi sampai layanan jasa installing. Dengan strategi diferensiasi produknya, Apple berhasil mengambil market share Dell dan otomatis menurunkan margin profit Dell.

Dua hal yang kita pelajari dari kasus Dell dan Apple, yakni strategi dan kepemimpinan strategik. Strategi adalah pola/rencana aksi manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan seorang leadership strategik yang konsen untuk memanaje, merancang proses, mengcreate keunggulan kompetitif, melalui manajemen yang efektif. Yang terlibat dalam hal ini pada umumnya adalah top manajemen yakni para manajer, konsultan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan, dan kadang juga melibatkan middle manajement.

Hill dan Jones di dalam buku ini menjelaskan bahwa ada 5 tahapan utama dalam proses perencanaan strategik, antara lain:
Memilih misi dan tujuan utama perusahaan.
Misi menjelaskan apa yang dilakukan perusahaan. Misi diformulasikan dengan menjawab pertanyaan “apa bisnis kita?” “apa yang akan dilakukan?” dan “apa yang harus dilakukan?.” Sebagai contoh salah satu misi Kodak adalah “to provide customers with the solutions they need to capture, store, process, output, and communication image anywhere, anytime.” Dengan kata lain Kodak ada untuk menyediakan solusi pencitraan (imaging) untuk pelanggan.” Misi ini lebih berorientasi kepada kepuasan pelanggan dibandingkan pada produk itu sendiri. Sayangnya Kodak kalah strategi dari perusahaan imaging lain yang melakukan diversifikasi produk seiring majunya teknologi ICT. Setiap perusahaan tentu memiliki keinginan mau seperti apa di masa yang akan datang, ini biasanya dituangkan dalam visi. Contoh Nokia memiliki visi yang sangat simple, yakni “If it can go mobile, it will.” Maksudnya adalah bahwa Nokia tidak hanya berfungsi sebagai mobile telepon yang bisa mendengar suara jarak jauh tetapi juga menyediakan layanan lain seperti imaging, internet browsing, dan fitur lainnya. Selain visi dan misi, perusahaan juga harus memiliki nilai dan tujuan utama. Nilai ini merupakan kultur yang dibangun bersama oleh semua civitas perusahaan untuk meraih visinya. Sebagai contoh values yang dibangun oleh Nucor Steel adalah pay for performance, job security, dan fair treatment untuk membantu karyawan menciptakan atmosper kerja untuk membantu mereka meraih produktivitas yang tinggi. Sedangkan tujuan perusahaan meliputi hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan ini harus dapat diukur sehingga biasanya dinyatakan secara kuantitatif, menantang namun realistis, dan memiliki periode waktu yang spesifik apakah akan dicapai dalam jangka waktu 1, 5 atau 10 tahun.
 
Menganalisis lingkungan eksternal perusahaan.
Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan. Analisis lingkungan eksternal meliputi analisis ekonomi makro, meliputi ekonomi, teknologi, politik, sosial budaya, hukum, dan kependudukan. Serta analisis ekonomi mikro, meliputi analisis industri yakni pelanggan (konsumen), perusahaan pesaing, pemasok, produk pengganti, dan pendatang baru.

Menganalisis lingkungan internal perusahaan
Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisisnya meliputi aspek manajemen produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, R n D, dll.

Memilih strategi
Pemilihan strategi dibangun atas dasar hasil analisis di atas, sehingga dibutuhkan analisis yang mendalam untuk mendapatkan data yang valid. Strategi yang dipilih dibangun berdasarkan kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahan serta mengeksploitasi peluang dan mengcounter ancaman. Muhammad (2013)*, menyebutkan bahwa ada beberapa alat analisis yang dapat digunakan dalam pemilihan strategi yakni Matriks TOWS-K atau SWOT-4K, Matriks Portopolio Bisnis yang meliputi Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar (Matriks BCG, berdasarkan nama penemunya); Matriks Daya Tarik Industri; dan Matriks Daur Hidup Industri, yang terakhir adalah Matriks Intervensi dan Keunggulan Korporat. Strategi yang dipilih tentunya harus konsisten dengan misi dan tujuan perusahaan.

Tahapan terakhir yakni implementasi strategi.
Beberapa perusahaan memiliki perputaran proses perencanaan strategi setiap tahun. Ini tidak mudah karena manajer harus memilih strategi baru setiap tahun untuk mencapai visinya. Perusahaan lain pada umumnya me-replanning strateginya dalam periode yang lebih lama.

Yogyakarta, 25 Desember 2015
-THW IM1-

*Suwarsono Muhammad. 2013. Manajemen Strategik Konsep dan Alat Analisis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

0 komentar: