Selasa, 20 Januari 2015

Sebelas Patriot



Kategori          : Buku
Judul                : Sebelas Patriot
Penulis             : Andrea Hirata
Penerbit           : Bentang Pustaka
Peresume         : Puspita (IM 1)



                Buku yang akan saya resume kali ini diambil dari karya Andrea Hirata. Dibandingkan dengan Laskar Pelangi, buku novel Sebelas Patriot ini memang tidak booming-booming amat. Berbeda dengan Laskar Pelangi yang  cukup tebal dan diterbitkan dalam 4 seri, Sebelas Patriot termasuk novel yang tipis dan singkat. Tema yang diangkat di dalam buku ini adalah tentang sepak bola. Kalau tidak salah, novel ini terbit pasca euphoria kemenangan Indonesia dalam ajang piala AFF 2010 silam.
            Sebelas Patriot menceritakan tentang sosok Ikal yang terpesona pada ayahnya. Ayah Ikal, laki-laki biasa yang sederhana ini ternyata diam-diam menyimpan prestasi masa lampau yang dirahasiakan dari anak-anaknya. Ayah ternyata pernah menjadi seorang pemain sepak bola di jaman penjajahan Belanda. Yap, di zaman penjajahan, sepakbola pun juga dimanfaatkan sebagai sarana politis Belanda untuk melanggengkan pemerintahannya di Indonesia. Ayah Ikal dan 2 saudaranya juga sering memenangkan pertandingan melawan Belanda. Gara-gara sering menang, mereka bertiga dilarang main oleh pemerintah Belanda. Tapi pada suatu hari ayah Ikal dan 2 saudaranya nekat bermain melawan Belanda. Mereka disiksa dan dilarang bermain sepak bola lagi.
            Ikal akhirnya menemukan rahasia Ayahnya lewat sebuah album foto. Dari album itu ia mengulik sejarah masa lalu Ayahnya sebagai pemain sepak bola. Gara-gara foto tersebut Ikal menjadi bersemangat untuk menjadi pemain sepakbola pula seperti ayahnya. Baginya, pertandingan sang Ayah dengan kesebelasan penjajah bak medan pertempuran pribumi menggempur penjajah.
            Ikal dan Mahar kemudian mendafatar ke pelatih Toharun. Mereka juga berjualan kue demi bisa membeli sepatu bola. Ikal sempat sukses memberikan gol kemenangan di pertandingan kecil-kecilan. Namun sayang, dia akhirnya kalah seleksi PSSI tingkat nasional. Saat Ikal dewasa dan melanjutkan studi di Sorbonne, ia memutuskan untuk melakukan backpacking ke Santiago Bernabeu. Di stadion ini, Ikal menemukan kaos asli Luis Figo yang dijual ke umum. Luis Figo adalah idola ayah Ikal di dunia per sepak bola-an. Demi sang Ayah,  Ikal nekat mencari kerja parttime agar dapat membeli kaos tersebut.
            Buku ini cukup menarik, membahas sepak bola, nasionalisme dan cinta seorang anak terhadap Ayahnya sangat berkaitan. Banyak pesan moral yang bisa dipetik, bagaimana memperjuangkan kemenangan dan menghadapi kekalahan. Ada juga hal-hal remeh mengenai analisa Andrea terhadap perempuan-perempuan penggila bola. Sebagaimana dengan buku yang lain, Andrea selalu melemparkan pendapat, teori, opini yang apik dan dikemas dengan bahasa yang catchy. Untuk lebih lengkapnya selamat membaca novel ini dengan menyeluruh. Salam Indo Membaca!

0 komentar: