Minggu, 31 Mei 2015

Khilafah Remake

Judul Buku          : Khilafah Remake
Penulis                : Felix Y. Siauw
Penerbit              : Alfatih Press
Cetakan               : I
Tahun                  : 2014
Tebal                   : 296 hal



Buku yang bagus untuk menambah wawasan keislaman kita. Buku ini berjudul “Khilafah Remake”. Dari judulnya sudah jelas akan membahas seputar Khilafah. Saya coba akan meresume buku ini dari sudut pandang saya sendiri. Buku ini lumayan tebal akan tetapi buku ini bisa digolongkan ke buku yang sangat ringan untuk dibaca karena perpaduan gambar dan tulisan hampir sama.
Buku ini dimulai dengan pembahasan mengenai pusat dunia. Penulis mengatakan bahwa pusat dunia dari dulu sampai sekarang adalah timur tengah baik dilihat secara geologis maupun sosial-politik. Penulis juga menyebutkan setidaknya ada tiga imperium besar yang pernah menjadi pusat dunia yaitu Imperium Romawi, Persia dan Timur Tengah. Sebelum Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk menyampaikan islam, dua imperium besar di dunia yaitu Romawi dan Persia saling memperebutkan pengaruh dan kekuasaan. Persia yang luasnya 3x lipat lebih besar dari Luas Indonesia melawan Romawi yang luasnya 2x lebih besar dari Indonesia. Saat itu penganut ajaran Islam hanya beberapa orang saja. Dan pada akhirnya dengan semangat dakwah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya imperium besar pun lahir di timur tengah bahkan luasnya bisa melebihi Persia, yaitu Imperium Islam.
Sesuai jalan pikir penulis, setidaknya ada beberapa poin yang dibahas dalam buku ini yaitu sejarah peradaban islam, sekularisme dan khalifah. Sejarah peradaban islam selain yang saya sudah bahas di awala, juga ditandai dengan melihat ibukota kekhalifahan baik pada kekhalifahan Abbasiyah, Umayah maupun Ustmani yang begitu indah dan sangat kaya akan ilmu dan banyak melahirkan para ilmuwan. Yang kedua yaitu system sekularisme. Pada saat ini barangsiapa seseorang yang sangat memegang teguh ajaran islam bagaikan memegang bara api. Pembolak-balikan fakta dan stigma negative terhadap umat islam sangat gencar dilakukan. Contohnya yang terjadi pada tahun 2015 ini. berita mengenai ISIS sangat gencar diberitakan padahal kelompok tersebut belum jelas asal usulnya. Selain itu kasus Rohingya juga bisa menjadi contoh bagaimana kaum rohingya yang sudah ditindas oleh mayoritas agama di Myanmar yang berlangsung sejak lama baru diberitakan sekarang dan bahkan masih ada saja menyalahkan bangsa ini. Mungkin hanya karena bangsa Rohingya menganut agama Islam sehingga penindasan yang selama ini mereka rasakan tidak terlalu mendapat perhatian oleh dunia terutama tidak banyak media yang memberitakan berita ini. Kerusakan moral juga terjadi pada umat ini terutama di Indonesia. Salah satu contoh di Indonesia ada sekitar 193.000-200.000 PSK dan selama tahun 2011, terdapat 25.430 kasus narkoba dengan 32.763 orang sebagai tersangka.
Yang ketiga adalah Khalifah. Khalifah tidak akan terbentuk tanpa adanya individu yang memiliki jiwa islam, ilmu yang banyak dan sangat memegang ajaran islam dengan kuat. Dari Individu muslim yang tangguh, akan dapat Masyarakat yang Madani. Masyarakat yang peduli akan kerusakan moral yang melanda negeri ini dan masyarakat yang menjalankan hukum Allah tanpa memilah-milahnya. Kekhalifahan turki ustmani bisa menjadi contoh akan masa-masa emas umat islam yang pada akhirnya harus runtuh ditangan pihak sekularisme yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha pada tahun 1924. Buku ini ditutup dengan wajibnya umat islam untuk bersatu. Khalifah tidak akan terbentuk jika umat islam tidak mau bersatu. Sejarah membuktikan bahwa pada masa Khilafah, umat manusia sangat hidup sejahtera dan damai baik yang muslim maupun non muslim. Perbedaan pandangan dan pikiran jangan menjadikan umat ini menjadi terpecah belah. Akan tetapi seharusnya perbedaan pikiran menjadikan umat ini menjadi umat yang tangguh dan kuat seperti halnya yang dicontohkan pada 4 imam Madzhab yang berbeda pemikiran akan tetapi saling menghormati satu sama lain.
Wallahu A’lam

Terima Kasih
Yogyakarta, 26 Mei 2015

0 komentar: