Senin, 08 Juni 2015

7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah, Nasib Berubah, Dalam 99 Hari, Dengan Otak Kanan



Judul               : 7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah, Nasib Berubah, Dalam 99 Hari, Dengan Otak Kanan
Penulis               : Ippho Santosa
Penerbit              : Elex Media Komputindo





            Buku ini sudah sering saya lihat di toko buku. Namun, saya belum pernah tertarik untuk membeli atau membacanya. Hingga akhirnya baru saat ini saya membac a buku yang katanya inspiratif ini. Buku ini dibagi menjadi 7 bab utama yaitu, Sidik Jari Kemenangan (Lingkar Diri), Sepasang Bidadari (Lingkar Keluarga), Golongan Kanan (Lingkar Diri), Simpul Perdagangan (Lingkar Sesama), Perisai Langit (Lingkar Diri), Pembeda Abadi (Lingkar Diri), dan Pelangi Ikhtiar (Lingkar Diri). Ditambah dengan lampiran berupa “Biangnya Keajaiban”.
            Dalam buku ini diuraikan bahwa apapun yang terkait dengan keuangan, kesehatan, impian, prestasi, hubungan, jodoh, dll berhubungan erat dengan lingkar pengaruh (dimulai dari lingkar diri, lingkar keluarga, lingkar sesama, lingkar semesta, sampai lingkar pencipta). Semua hal yang kita jalani dan ingin kita raih bermula dari lingkar diri, yang artinya segala sesuatu memang bermula dari diri sendiri. Jadi, jangan sampai kita sibuk menengok ke luar tanpa sempat menengok ke dalam diri kita sendiri.
            Setelah kita dapat menguasai lingkar diri kita sendiri, mengetahui yang mana kekuatan dan mana kelemahan, maka selanjutnya kita dapat berfokus untuk meningkatkan kekuatan. Bukan justru memperbaiki kelemahan. Dengan meningkatkan kekuatan, kita akan berada di atas rata-rata, namun jika kita hanya memperbaiki kelemahan, kita hanya akan berada di rata-rata. Fokus pada lingkar diri, kuncinya adalah apa yang kita pikirkan itulah yang semesta berikan. Pikiran kitalah yang menarik segala sesuatu terjadi. Oleh karena itu, semuanya tergantung pada kendali kita. Semuanya masih dapat kita kendalikan meski susah, yaitu dikendalikan dengan doa, zikir, dan lainnya. Karena Allah sesuai dengan persangkaan hambaNYA. Di sinilah yang disebut sebagai sidik jari kemenangan.
            Sepasang bidadari kita yang pertama adalah orang tua. Mintalah orang tua untuk membantu kita mewujudkan mimpi, yaitu dengan cara menyebutkan mimpi-mimpi kita dalam doa keduanya karena salah satu doa yang diijabah adalah doa orang tua terutama ibu. Bidadari yang kedua adalah pasangan kita. Itulah sebabnya kita disarankan untuk memilih pasangan yang selaras karena bersamanya kita dapat membangun dan mewujudkan mimpi. Dan dengannya pula, justru mimpi kita bisa terkubur. Salah satu cara untuk mempercepat terwujudnya impian adalah menyampaikan impian kepada orang-orang terdekat, terutama sepasang bidadari, kemudian selaraskan.
            Kita juga harus menetapkan kapan dan memperjelas terjadinya impian. Target kapan impian kita akan terwujud, bagaimana mewujudkannya, berapa lama kita akan mewujudkannya, semuanya harus jelas sehingga mimpi tidak hanya sekedar mimpi. Setelah itu, kita juga harus memantaskan diri untuk menggapai impian tersebut.
            Buku ini juga berfokus pada pengembangan otak kanan. Mendorong kita menjadi golongan kanan yang benar-benar memanfaatkan potensi otak kanan kita. Dengan otak kanan, kita dapat memahami matematika Tuhan yang tidak dapat dipahami dengan otak kiri. Seseorang tidak dapat sukses hanya dengan mengandalkan IQ. Tetapi, harus juga memperhatikan EQ. Seorang yang cerdas sekalipun jika tidak dapat mengendalikan diri dan mengarahkan tujuan hidupnya, maka akan terseok langkah suksesnya. Sebaliknya, orang yang dapat mengendalikan diri dan mengarahkan tujuan hidupnya cenderung lebih mantap dalam setiap langkah yang diambil. Semoga kita termasuk orang-orang golongan kanan yang mencapai kesuksesan dalam bidang apapun melalui pengendalian diri dan tujuan hidup yang baik dan terarah.
Semoga bermanfaat.

0 komentar: