Sabtu, 27 Juni 2015

Terapi Tahajjud 90 Hari Tanpa Henti

Terapi Tahajjud 90 Hari Tanpa Henti
Judul                : Terapi Tahajjud 90 Hari tanpa henti
Penulis             : Abu Muhammad As-Isfari
Penerbit           : As-Salam
Tebal                : 212 Halaman

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya; dan jangan lah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaa Islam”. (QS. Ali Imron:102)

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sedikit (dari padanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu lebih sedikit atau lebih dari peredua itu. Dan bacalah Al Qur’an dengan perlahan-lahan(QS. Al Muzammil:1-4)”.

Buku terapi tahajjud 90 hari tanpa henti ini mengajak dan membakitkan semangat kita kembali yang belum bisa melakasanakan shalat tahajjud secara rutin tiap malam untuk membakar semangat kita kembali. Sesungguhhnya shalat tahajjud itu adalah rutinitas Nabi dan orang-orang sholeh terdahulu. Mungkin ada beberapa orang yang bertanya mengapa harus 90 hari? Kenapa tidak 7 hari dulu, atau 10 hari atau sekalian setahun? Penulis menjelaskan bahwa peneliti telah membuktikan bahwa untuk menjadikan sesuatu yang baru suatu kebiasaan diperlukan waktu selama 90 hari secara istiqomah. Dalam buku how to manage your habbit karya ust. Felix Xiauw lebih rinci dijelaskan bahwa untuk menginstall kebiasaan baru, maka diperlukan waktu selama 30 hari, namun untuk menjadikannya suatu habbit maka perlu dilakukan latihan dan repetisi selama 90 hari. Diharapkan dengan 90 hari melakukan shalat tahajjud, di hari 91 shalat tahajjud sudah menjadi bagian dari habbit dan bagian kehidupan kita.

3 Kunci Sukses Tahajjud
Himmah’Aliyah:  cita-cita yang tinggi. Jadikan tahajjdu seagai amalan sennah pertama yang setiap hari dibenak kita
‘Amaliyah: Taka da artinya membaca buku ini tanpa mempraktekkannya. So habis baca langsung tanamkan niat yang kuat dan laksanakan.
Istiqomah: sesungguhnya Allah mencintai amalan yang dikerjakan secara rutin. Semoga dengan istiqomah minimal 90 hari, di hari 91 kita sudah mempunyai Habbit baru yaitu tahajjud.

Pada bagian awal dari buku ini menjelaskan tentang manfaat dan motivasi untuk melakukan shalat tahajjud. Terdapat 25 manfaat shalat tahajjud yang disebutkan oleh penulis. Selanjutnya kita diminta untuk memilih setidaknya satu alasan yang dapat memotivasi kita melakukan shalat tahajjud. Disamping itu juga dituliskan beberapa penghalang untuk melakukan shalat tahajjud. Kemudian dibahas secara singkat tentang tata cara shalat tahajjud.

Bagian selanjutnya pada buku ini mengisahkan beberapa sejarah tentang tentang orang-orang yang dapat menaklukkan malam mereka dengan shalat tahajjud. Salah satu kisah yang paling menarik adalah kisah Muhammad Al Fatih. Pada suatu hari timbul polemik ketika Muhammad Al Fatih dan pasukannya ingin melaksanakan shalat jumat pertama setelah penaklukan kota konstantinopel. Siapakah yang layak menjadi imam? Tidak ada yang berani menawarkan diri. Lalu Muhammad Al Fatih berdiri dengan tega dan meminta semua pasukannnya berdiri. Selanjutnya Al Fatih berkata ”jika ada dari kalian yang pernah meninggalkan shalat wajib sekali saja maka silakan duduk” ucapan tasbih dan takbir bergemuruh tidak ada satupun yang duduk. Al Fatih kemudian melanjutkan ”Jika ada diantara kalian yang pernah meninggalkan shalat rawatib sekali saja, silakan duduk” kemudian ada beberapa pasukan yang duduk. Al Fatih kemudian melanjutkan lagi “Jika ada diantara kalian yang pernah meniggalkan shalat tahajjud meski sekali, silakan duduk”. Dari sini tampak lah pemandangan yang sangat menakjubkan, tinggallah sosok pemuda tegap seorang yang berdiri, Ya dialah Muhammad Al Fatih, sang penakluk Konstantinopel.

“Ya Allah, berikanlah petunjuk dan kemudahan serta bimbinglah aku dan Ummat Islam agar dapat mengikuti jejak Muhammad Al Fatih yang rutin melaksanakan shalat tahajjud semenjak beliau baligh hingga meninggal, Aamiin”.

Bagian terakhir dibuku ini akan membantu pembaca untuk mempraktekkan shalat tahajjud. Penulis sudah menyiapkan kotak untuk ditandai tiap hari setelah melakukan hsalat tahajjud yang di ikuti oleh tausiah penyemangat. Untuk lebih lengkapnya dapat membaca buku versi lengkapanya 😀.

“Kita mungkin dilahirkan dari orang tua yang banyak berbuat dosa, itu BUKAN salah kita, tapi meninggal dengan membawa DOSA itulah kesalahan kita sendiri”

Resumed By: N. Zulkarnaim
Group : IM1



Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Indonesi Membaca. 

0 komentar: