Minggu, 14 Juni 2015

Perkembangan Ilmu Sosial (Bagian Pertama)



Penulis             : Prof. Dr. Raghib As-Sirjani
Penerbit           : Pustaka Al Kautsar
Peresume         : Ikhsanudin
Halaman          : 368-376




Perkembangan Ilmu Sosial (Bagian Pertama)
Muslimin terbuka terhadap ilmu dari luar, menyerapnya sesuai dengan akidah yang mengalir, lantas menambah dan mengembangkannya, lalu mewariskan segala keunggulan ilmu itu, sehingga dapat dirasakan pengaruhnya sampai sekarang.
  1. Ilmu Filsafat
Philien yang berarti cinta dan sophia yang berarti hikmah. Philosopher adalah mereka yang suka terhadap hikmah. Al Kindi mendefisikannya sebagai ilmu pencarian hakikat dengan seluruh kemampuan manuisa untuk menegakkan kebenaran.
Ilmu filsafat tidak dikenal oleh kaum Muslimin sebelum terjadinya gerakan penerjemahan yang dilakukan pada masa Bani Abbasiyah, terutama saat Al Ma’mun berkuasa. Beliau mengirimkan utusan kepada raja Romawi untuk mendapatkan buku-buku filsafat Konstantinopel dan mendirikan badan penerjemahan.
Filsafat tersebut dan berbagai ilmu dari Yunani menjadi salah satu perbendaharaan kaum Muslimin. Akibatnya muncul perbedaan pendapat tentang pijakan ilmu tersebut. Ada yang menentang, terutama ahli fikih yang menganggap filsafat merupakan pintu kesesatan. Ada juga yang mengambil jalan tengah, mengambil filsafat apa yang dipandangnya benar, dan menolak apa yang dipandangnya salah, seperti kelompok Mu’tazilah dan kelompok Asy’ariyah seperti Al Ghozali. Pun ada yang mengagungkan dan menjadikannya panduan, mempelajari, menghikayatkan, menulis untuk menunjukkan, yaitu pendapat Al Kindi dan pengikutnya.
Para filosof Muslim unggul dalam nilai-nilai percobaan mereka tentang petunjuk filsafat dan agama, memadukan akal dan wahyu. Kaum Muslimin menampilkan ilmu filsafat dalam aplikasinya seputar pengetahuan, membetulkan kesalahan di dalamnya, mengikat antara setiap sisi pengetahuan yang berserakan, dan mutiara yang berjauhan, dan menambah penjelasan yang mencukupi tentangnya. Kemudian menambah sesuatu yang baru yang tidak diketahui oleh orang-orang yang terdahulu. Maka muncullah pemikiran filsafat Islam.
  1. Ilmu Kalam
Ilmu yang mengandung hujjah tentang akidah keimanan dengan dalil-dalil akal, membantah orang-orang bid’ah dan sesat. Dari dasar inilah kemudian muncul mahab filsafat besar. Muncullah aplikasi kaum Muslimin dalam penafsiran alam semesta dan menguak aturan-aturan alam.
  1. Ilmu Tasawwuf
Merupakan salah satu ruang lingkup filsafat Islam. Ilmu ini merupakan eksperimen ruhaniyah yang mewarnai kehidupan dengan citra rasa pemikiran, akal, dan hati untuk sampai pada pemahaman wujud kebenaran.
  1. Filsafat Khusus
Adalah ilmu filsafat bagi mereka yang terkagum-kagum dengan filsafat Yunani. Mereka bersembunyi untuk mempelajarinya, menerangkannya, menguraikannya, dan menuliskannya. Diantaranya adalah Al Kindi, Al farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu Bajah, dan Ibnu Thufail. Inilah ahli filsafat Muslim yang menjadi pusat penerang dunia dan peradaban barat.
Al-Kindi
Banyak menulis dasar filsafat Arab Islam dan mendapatkan puncak kegemilangan dengan julukan Filsuf Arab. Menulis dua ratusan kitab dalam berbagai bidang ilmu. Kitabnya tentang filsafat adalah Filsafat Ula fima Duuna Thobiyat wa Tauhid. Al Kindi meletakkan dasar bangunan pertama dalam menjelaskan problem kebebasan berkehendak dengan penjelasan filsafat. Al Kindi juga memberikan pengaruh di bidang ilmu falak, kedokteran, obat-obatan, geografi, kimia, mekanik, dan musik.
Al Farabi
Merupakan Guru Kedua dalam penjelasan buku-buku Aristoteles. Dikenal dengan nama Alpharabius. Mengutamakan penjelasan dan pemikiran yang menguatkan untuk mendekati filsafat Yunani menuju pemikiran Islam. Ara ahlu Madinatul Fadhilah menjelaskan aturan masyarakat yang tiada duanya yang menafsirkan sisi islam menurut kacamata filsafat khusus. Buku-bukunya diterjemahkan kedalam bahasa latin pada abad Pertengahan, diterbitkan di Paris tahun 1638 M, dan pengaruhanya sangat besar di filsafat Eropa.
Ibnu Sina
Adalah guru ketiga setelah Aristoteles dan Al Farabi. Terkenal juga dalam bidang kedokteran. As Syifa dan An Najat menjadi salah satu karya terbesar. Banyak karyanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa.
Ibnu Rusyd
Muslim ahli filsafat dari Spanyol. Penjelas filsafat Aristoteles paling senior. Orang barat memetik ajarab filsafat Ibnu Rusyd secara sempurna dan mebuka pemikiran filsafat Eropa abad pertengahan dan membuka pintu-pintu pembahasan dan diskusi.
Itulah filsafat Islam yang mengambil apa yang perlu diambil dari filsafat Yunani Kuno, menjernihkannya, menambah pembaharuannya. Memberikan pengaruh yang besar di Eropa dan mendapatkan perhatian di universitas-universitas dan perkuliahan.

0 komentar: