Sabtu, 27 Juni 2015

Yoyoh Yusroh, Mutiara Yang Telah Tiada



Kategori          : Buku
Judul               : Yoyoh Yusroh, Mutiara Yang Telah Tiada
Penulis            : TIM GIP
Penerbit           : Gema Insani
Tebal buku      : 208 hal




Keberanian dan wawasan berpolitik Ummi adalah warisan dari sang ayah yang kala itu bergabung di PPP. Ayah Ummi pernah beberpa kali beruurusan dengan aparat terkait kritikan beliau terhadap kebijakan pemerintah. Perjuangan itu pun dilanjutkan oleh Ummi. Setelah lulus dari PGAN, Ummi melanjutkan pendidikan ke PGA Jakarta/ setara SMA. Di masa itu Ummi sudah aktif di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan PII (Pelajar Islam Indonesia). Di mata teman-teman, Ummi dikenal sebagai sosok pemimpin dan pintar. Ummi pernah menjadi komandan Asrama dan lulusan Terbaik Se-DKI Jakarta saat di PGA.Setelah lulus PGA, Ummi kuliah di IAIN Jakarta (Sekarang: UIN SYAHID). Saat menjadi mahasiswa Ummi tidak perlu membayar uang kontrakan karena sang pemilik kontrakan berterimakasih karena kebiasaan ummi membaca Al Qur’an setiap malam. 
Yang paling menjadi sejarah adalah perjuangan Ummi menggerakkan 300 demonstran pada masa orde baru untuk menolak Larangan memakai Jilbab bagi muslimah.
Banyak hal yang mengagumkan dari beliau. Saat menjadi anggota DPR yang memiliki bertumpuk kesibukan, Ummi tidak pernah meninggalkan kebaisaan membaca Qur’an 3-5 Juz/ hari. Ummi dikenal sosok yang jarang sakit, ternyata rahasianya ada pola hidup Ummi yang begitu sehat yaitu tidak pernah menggunakan MSG dan tidak pernah makan makanan siap saji. Anak-anak dan suami Ummi pun selalu dimasakkan makanan. Selain itu Ummi selalu menyempat olah raga setiap hari dan “Jalan Kaki” adalah olah raga yang Ummi pilih. Kadang Ummi bersama suami berjalan dari rumah menuju jalan raya sebelum berangkat kerja. Kadang Ummi juga memilih menaiki tangga gedung DPR daripada naik lift. Hal yang tidak kalah mengagumkan adalah kehidupan sosial ummi. Ummi pernah mengunjungi temannya yang baru melahirkan. Sebelum pulang Ummi izin dengan suaminya untuk ke kamar mandi. Karena sudah lama sang suami penasaran apa yang Ummi lakukan di kamar mandi, ternyata Ummi mencuci semua popok bayi sang temannya yang sudah menumpuk. Ummi juga menginfakkan 50 gram emas yang merupakan mahar dari sang suami kepada orang yang membutuhkan. Ketika Umrah Ummi memberikan tas kesayangannya kepada Ibu-ibu yang ia temui hanya karena Ibu-ibu tersebut mengatakan bahwa ia sangat menyukai tas Ummi. Akhirnya Ummi memindahkan barang-barangnya ke kantong plastik dan memberikan tas itu. Ummi dikenal sebagai figure sabar, pemaaf dan tidak dendam. Banyak sekali kisah yang membuktikan itu semua. Ummi selalu menjadi teman andalan bagi teman-temannya terutama untuk berbagi cerita. Ummi juga tetap dikenal sebagai sosok yang saying keluarga. Suami, anak, dan menantu menjadi saksinya. Ummi pun mendirikan yayasan Ibu harapan dan Pesantren Ummu Habibah sebagai sarana untuk menciptakan para penghafal Qur’an dan mengadakan berbagai kegiatan sosial terutama untuk kaum perempuan dan anak-anak.
Sebagai penutup resume kali ini ada cerita menarik dari Ummi. Semasa hidupnya Ummi mempunyai buku catatan hutang yang selalu ia letakkan di tempat tidur dan dilihatnya setiap hari. Namun, ketika meninggal buku itu hilang. Kemungkinan semua hutang Ummi sudah Ummi lunasi. To be conitue….
By Mela Azizah IM3

0 komentar: