Selasa, 17 Maret 2015

Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali (KMGP)



Judul buku       : Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali (KMGP)
Penulis             : Helvy Tiana Rosa
Penerbit          : AsmaNadia Publishing House
Tahun              : 2011
Jenis                : Novelet
Tebal               : 245 halaman




Cerpen “Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali” merupakan karya fenomenal dari Helvy Tiana Rosa, dan dianggap sebagai pelopor dari sastra islami kontemporer di Indonesia pada era 1990-an, karena dianggap sebagai cerpen yang turut mempengaruhi perkembangan semangat belajar tentang islam dikalangan anak muda Indonesia. KMGP merupakan satu-satunya karya Helvy yang habis 10.000 eksemplar bahkan sebelum buku tersebut dicetak tahun 1997 oleh pustaka Aninda.
KMGP pertama kali dipublikasikan di Majalah Annida, tahun 1993, lalu diterbitkan oleh pustaka Aninda dalam bentuk kumpulan cerpen tahun 1997. KMGP terus dicetak hingga lebih dari 15kali pada tahun 2000 oleh Syaamil Cipta Media. Dan di tahun 2011 Buku ini kembali diterbitkan oleh Asmanadia Publishing House dengan perubahan dari cerpen menjadi novelet. Selain dari cerita “Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali” diakhir buku ini, juga memuat beberapa karya Helvy lainnya yang pernah mendapat banyak tanggapan ketika dimuat di majalah Annida.
KMGP bercerita tentang perjalanan gadis remaja bernama Gita cewek tomboy yang memiliki seorang kakak laki-laki bernama Gagah atau biasa di panggil Mas Gagah. Sosok Mas Gagah diceritakan sebagai mahasiswa tingkat akhir teknik sipil UI, seorang pemuda yang cerdas, baik hati, humoris dan tampan. Sejak SMP dan SMA Mas Gagah sudah mampu membiayai hidupnya sendiri dengan menjadi model majalah dan guru privat matematika dan karate. Sebagai seorang perempuan  menurutku tokoh Mas Gagah dalam cerita ini adalah sosok yang ideal. Memiliki kombinasi unik dari banyak talenta , memiliki rancangan masa depan tapi tak takut menikmati hidup. Ia moderat tapi tak pernah meninggalkan shalat. He’s a very easy going person. Almost perfect!
Sejak kecil Gita dan Mas Gagah sangat akrab, tidak ada rahasia diantara mereka. Mas Gagah kakak yang luar biasa. Tidak ada yang tidak menyukainya, dari keluarga, tetangga, anak kecil sampai kakek-nenek semua menyukai Mas Gagah. Tentu saja karena selain baik hati Mas Gagah juga keren, cute, macho dan humoris. Namun, Mas Gagah berubah drastis seusai ia pulang dari Madura. Mas Gagah berubah menjadi lebay dalam hal agama yang membuat Gita menjadi sedih, ia kehilangan sosok Mas Gagah keren yang selama ini dia kenal. Mas gagah tidak lagi modis seperti dulu, ia kini lebih suka pakai baju koko dan celana panjang longgar. Mas Gagah menjadi tambah alim, Shalat tepat waktu, mengaji, membaca buku-buku agama, dan yang paling parah menurut Gita, Mas Gagah menolak berjabatan tangan, ngobrol lama atau bercanda dengan perempuan.
Suatu hari Mas Gagah mengajak Gita ke acara seminar umum tentang generasi muda islam. Kebetulan salah satu pembicaranya adalah Mas Gagah dan Mbak Nadia yang memutuskan berhijab justru ketika tinggal di Amerika. Ketika sesi tanya jawab Gita mengajukan pertanyaan ke Mbak Nadia tentang hukum memakai jilbab yang menurut Gita sunah karena ia sendiri ingin pakai jilbab ketika sudah menikah, sudah tua dan sudah pensiun, karena yang terpentingkan jilbabin hati dulu. Mbak Nadia menjawab dengan memberi 8 alasan kenapa muslimah harus berjilbab, (ini bagian yang paling saya suka dari isi buku ini)
Alasan saya memakai jilbab
1.       Berjilbab adalah perintah Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31.
2.       Karena jilbab merupakan identitas utama untuk dikenali sebagai seorang muslimah. Astri Ivo, seorang artis justru mulai menggunakan jilbab saat kuliah di Jerman.
3.       Karena dengan berjilbab saya merasa lebih aman dari ganguan. Dengan berjilbab orang akan menyapa saya dengan”Assalamualaikum”, atau memanggil saya”Bu Haji” yang juga merupakan doa. Jadi selain aman bonusnya mendapat doa.
4.       Dengan berjilbab seorang muslimah akan merasa lebih merdeka dalam artian yang sebenarnya. Perempuan yang memakai rok mini dalam angkot misalnya akan resah menutupi bagian tertentu ditubuhnya. Berbeda dengan yang berbusana muslim dapat duduk dengan seenaknya. Hayo lebih merdeka mana?
5.       Dengan berjilbab seorang muslimah tidak dinilai dari ukuran fisiknya. Melainkan dari kecerdasan, karya dan kebaikan hati kita
6.       Dengan berjilbab kontrol ada ditangan perempuan, bukan lelaki. Perempuan itu yang berhak menentukan pria mana yang berhak dan tidak berhak melihatnya.
7.       Dengan berjilbab pada dasarnya wanita telah melakukan seleksi terhadap calon suaminya. Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat akan enggan untuk melamar gadis berjilbab, bukan?
8.       Berjilbab tak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan. Berjilbab memang bukan satu-satunya indikator ketakwaan , namun berjilbabmerupakan realisasi amal dari keimanan seorang muslimah. Jadi lakukan semampunya. Tak perlu ada pernyataan-pernyataan negatif “kalau aku hati dulu yang dijilbabin”. Hati kan urusan Allah, tugas kita beramal saja yang ikhlas.
Bukan cuma tokoh Gita yang terbius mendengar alasan yang diungkap Mbak Nadia, tapi saya pun sebagai pembaca ikut terbius membacanya. Percaya atau tidak saya memutuskan berjilbab beberapa hari setelah membaca buku ini. Alhamdulillah sudah hampir 4tahun, dan tidak pernah sekalipun ada niatan untuk membukanya. Semoga istiqamah. Amin...
Dipertengahan cerita pembaca dibuat berduka karena sosok Mas Gagah harus menjemput ajal dalam sebuah kerusuhan rumah peribadatan di Bogor. Mas Gagah pergi untuk selamanya. Meski akhirnya sosok Mas Gagah kembali hidup lewat kemunculan lelaki berkemeja kotak-kotak. Siapa dia? Lelaki berkemeja kotak-kotak yang kembali meghidupkan sosok Mas Gagah? Mau tahu? Yo weis.. sekarang pergi ke toko buku dan cari bukunya mudah-mudhan masih ada ya, maklum buku lama. Selamat membaca..!! ^_^
NB : kalau punya adik, teman, saudara, atau ibu yang belum berhijab kasih buku ini deh suruh baca 8 alasan kenapa pakai jilbab. Siapa tahu dia tersentuh dan langsung berjilbab. Jangan diceramahin belum tentu dia suka! Mau bukti?? Aku buktinya.. heee =)
O ya, pesannya Mas Gagah
“Ingat Islam itu indah...
Islam itu cinta...
Kalau kau tak setuju pada suatu kebaikan,
Yang mungkin belum kau pahami,
Kau selau bisa menghargainya...”

Bogor, 19 Januari 2015
Nurjanah
Indonesia Membaca 3

0 komentar: