Selasa, 17 Maret 2015

Cherish Every Moment



Kategori          : Buku Nonfiksi
Judul               : Cherish Every Moment
Penulis             : Arvan Pradiansyah
Penerbit           : PT Elex Media Komputindo
Tebal buku      : 322 hal




Bagian 17: Dengarkan saja!
“Didengarkan adalah kebutuhan terpenting setiap manusia. Didengarkan bagaikan kebutuhan kita akan udara. Semua orang ingin didengarkan, namun sayangnya sulit sekali mencari orang yang mau mendengarkan kita. Coba tanya diri Anda sendiri, lebih suka berbicara atau mendengarkan orang lain?”
Topik ini sangat penting untuk dibahas karena sebetulnya masalah-masalah yang kita alami  dalam hubungan kita dengan orang lain kebanyakan berakar dari kurangnya kemauan kita untuk saling mendengarkan. Sebagai rakyat kita juga punya masalah dengan pemerintah karena kita merasa kurang didengarkan. Dulu pada Masa ORBA kita tidak boleh bicara, sekarang kita bebas bicara tapi tetap saja tak ada yang mau mendengar.
Mendengar adalah suatu keahlian komunikasi yang penting. Ada 4 keahlian komunikasi yang harus kita pelajari agar kita dapat sukses dalam menjalani hidup yaitu Keahlian bicara, keahlian membaca, keahlian menulis, dan keahlian mendengar. 3 keahlian kita pelajari sampai sekarang yaitu public speaking, speed reading, dan business writing. Tetapi keahlian mendengar tidak pernah kita pelajari lagi sampai sekarang.  Keahlian mendengar dianggap sebagai keahlian yang kita miliki secara otomatis. Karena itu keahlian ini tidak pernah dilatih. Bahkan di Harvard Business School pernah ada profesor yang membuka dua macam pelatihan yaitu Public speaking dan pelatihan untuk mendengar. Ironisnya kelas public speakingnya dibanjiri peminat sementara kelas mendengarkannya kekurangan peminat. Banyak orang yang menganggap bahwa yang penting dalam komunikasi hanyalah berbicara bahkan di ILKOM  yang diajarkan adalah bagaimana caranya berbicara bukan bagaimana caranya mendengarkan. Padahal berbagai masalah muncul bukan karena kita tidak  mampu berbicara tetapi justru karena kita terlalu banyak biacara dan kurang mendengarkan orang lain. Kenapa kita sulit mendengarkan? Pertama, banyak yang tak sadar bahwa mereka tidak mampu mendengar orang lain karena menilai diri sendiri adalah pendengar yang baik padahal belum tentu sama dengan penialian orang lain. Kedua, kita beranggapan bahwa kita serba tahu jawaban. Jadi tidak perlu mendengarkan samapi selesai. Ketiga, kita beranggapan mendengarkan itu bisa sambil lau. Sambil ngetik, sambil baca, sambil nonton, dll padahal medengarkan itu perlu konsentrasi penuh. Keempat, karena kita sendiri ingin didengarkan. Allah juga memerintahkan kita untuk banyak mendengar daripada berbicara (itulah kenapa telinga kita dua dan dibuat terbuka sedangkan mulut kita satu  dan dibuat tertutup oleh bibir). Mau menjadi pendengar yang baik maka kita harus menghadapi dua tantangan: Kita harus menahan hasrat kita untuk berbicara dan bagaimana membuat diri kita benar-benar tertarik pada apa yang sedang dibicarakan oleh lawan bicara kita. Let’s Be Good listener!
By Mela Azizah IM1

0 komentar: