Selasa, 17 Maret 2015

Prophetic Learning



Judul              : Prophetic Learning
Penulis          : Dwi Budianto
Penerbit         : Pro-U Media
Halaman        : 268 Halaman




Menjadi cerdas merupakan keinginan hampir setiap orang. Berbagai jalan ditempuh guna menjadi manusia cerdas. Kadang kala melupakan mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Namun, ada satu jalan yang sangat istimewa guna menjadi cerdas, yaitu dengan jalan kenabian. Tradisi belajar zaman nabi merupakan salah satu tradisi belajar generasi pemenang. Saat ini bisa diperhatikan, surutnya semangat belajar di kalangan umat. Kebanyakan orang tertarik dengan hal-hal kecil dan kurang bermanfaat, sehingga menghasilkan generasi yang tidak berisi, namun penuh dengan emosi diri.
Dunia entertaiment yang miskin pendidikan lebih memikat hati, dari pada kajian-kajian keilmuan yang menambah derajat diri. Ngobrol dan ngegosip rasanya sudah menjadi budaya yang virusnya mudah sekali menjangkiti setiap orang. Mahasiswa dilanda pragmatisme hidup dan glamor hedonisme. Sungguh celaka, dunia telah menjadi ukuran guna menggapai bahagia.
Di kampung-kampung mulai terasa hawa yang sama. Rumah-rumah lebih bannyak dihiasi dengan siaran televisi yang tidak berisi, dari pada dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangi hati. Tak ayal, jika ditemukan suara televisi lebih keras dibandingkan dengan suara gema adzan dari pengeras suara di masjid-masjid.
Buku Prophetic Learning kembali mengugah pembaca untuk membangkitkan semangat pembelajar dengan menyuguhkan kisah-kisah generasi salafus slaeh dalam belajar. Sungguh motivasi yang melandasi mereka berakar dari tauhid yang menghujam ke dalam. Mereka belajar karena mengharap menjadi pribadi yang unggul dan bertaqwa. Amal shaleh adalah muara dari ketaqwaan. Sementara amal shaleh akan sempurna jika dilandasi dengan ilmu dan ilmu hanya bisa dicapai melalui belajar. Buku ini menyajikan sebuah kaidah bahwa kesuksesan berangkat dari motivasi yang benar. Senada seperti yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali “Lewat beberapa masa, aku menuntut ilmu dengan motivasi yang salah. Padahal, ilmu tidak mau dituntut kecuali karena Allah”.
Semoga bermanfaat.
Salam hangat.

0 komentar: