Rabu, 18 Maret 2015

Setengah Isi Setengah Kosong

Judul buku : Setengah Isi Setengah Kosong
Penulis : Parlindungan Marpaung
Cetakan ke : V, Juni 2006
Diterbitkan oleh : MQS Publishing
Halaman. : 332



Bismillahirrahmanirrahim
Setengah Isi Setengah Kosong, buku yang ditulis oleh Bp. Parlindungan Marpaung ini merangkum kisah-kisah inspiratif sarat hikmah untuk bisnis dan karier. Pria kelahiran Jambi 13 November 1968 ini adalah seorang psikolog di bidang industri dan organisasi. Ia sangat concern menggeluti bidang pelatihan dan pengembangan.

Menginspirasi dan memotivasi bagi yang membacanya melalui pesan-pesan moral yang dituangkan secara menarik. Ia berbagi kebaikan dan manfaat ketika menemukan inspirasi yang bermakna dalam menjalani kehidupan ini, menemukan jalan untuk melakukan perubahan diri. Pesan moral dirangkuim dalam 63 kisah tentang kasih sayang, komunikasi, motivasi, profesionalisme dan sikap hidup.

Pada cover buku digambarkan sebuah gelas yang berisi air yang tidak penuh disertai dengan judul Setengah Isi Setengah Kosong, kita seperti diajak untuk memberi pendapat apakah sebenarnya gelas tersebut setengah isi atau setengah kosong atau malah penuh karena setengahnya diisi air dan setengahnya diisi udara. Kesemuanya bisa salah bisa juga benar, semua bergantung dari cara pandang kita. Kita diajak untuk berpikir positif dan kreatif dengan melihat setiap permasalahan hidup dalam kisah-kisah inspiratif tersebut dari berbagai aspek, dengan demikian akan membuat kita lebih cerdas, lebih jeli, lebih terbuka memahami peluang dan memiliki motivasi yang lebih baik.

Salah satu petikan kisah yang mewakili sikap hidup sesorang terhadap ujian hidup disampaikan oleh Socrates bahwa "hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi (unexamied life is not worth living)".

Dalam "The bamboo Oracle", dikisahkan bagaimana pohon bambu (bamboo) yang hidup enak dalam rumpunannya terpaksa harus ditebang dan menderita rasa sakit yang amat sangat ketika dipotong- potong. Namun sang bambu akhirnya mengerti setelah dia tahu bahwa dirinya dipergunakan untuk saluran air bagi masyarakat, obor, kentongan dan lemang. Rasa sakitnya ternyata bermakna untuk kebahagiaan orang lain. Mungkin juga ujian hidup yang tengah kita alami saat ini dipersiapkan untuk memberi jalan amal bagi kebahagiaan orang lain.

Buku ini menarik dan tidak membosankan untuk selalu dibaca, sejak pertama kali terbit hingga saat ini. Karena isinya mampu membuat kita tersenyum, kadang ada kejadian yang sama dengan apa yang kita alami, sehingga bisa membantu kita intropeksi untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Manfaatkanlah dan optimalkan pikiran kita sebagai salah satu cara bersyukur kita atas nikmat yang telah Allah limpahkan.

Tanggal. : 2 Februari 2015
Peresume : Neny Setia Manah
Group : Indonesia Membaca 3

0 komentar: