Rabu, 15 Februari 2017

Dunia Forensik Itu Lucu

Berawal dari mencari buku Biografi di tokonya mas Ridho akhirnya di sodorkan kan lah buku ini, jika di lihat dari cover nya maka bayangan pertama adalah tentang Mayat manusia, lumayan serem, tapi ada kata "Lucu" berati ada hal lain yabg lucu di balik ke nggerian jenazah alias mayat.

Siapa yang tak takut dengan Jenazah, apalagi dengan kondisi yang tida utuh misalnya, atau sudah berbau karena sudah d kubur beberapa lama kemudian di gali lagi, dan jenazah diperiksa bagian luar dan dalamnya (bedah perut nya, lihat hati, jantung, paru-paru, saluran pencernaan, belah kepala nya) heemm... sepertinya hanya orang dengan label dr. (dokter) spesialis lagi bagian Forensik. Kalo di bayangin pekerjaanya aja bikin enggak enak makan atau takut tidur.

Buku Biografi ini tentang kehidupan dr. Abdul Mun'im Idries, Sp. F saya tidak menggenal beliau sebelumnya, baru tahu dari buku ini juga. Di dalam buku ini lebih membahas beberapa perkara atau penggalaman hidup dr. Mun'im begitu beliau di panggil, penggalaman saat bertugas sebagai dokter Ahli Forensik, beliau lulusan dari Fakultas Kedokteran UI. Pola fikir beliau sedikit berbeda dari dokter muda lain, setelah lulus ada tawaran untuk menjadi dokter spesialis penyakit dalam, karena pada masa itu pilihan yang paling banyak diminati adalah bagian itu. Pola fikir dr. Mun'im berbeda beliau ingin jadi dr. tetapi tidak hanya berinteraksi antara dr. dan pasien saja, melainkan dr. yang bisa berinteraksi dengan semua pihak maka tekatnya bulat untuk menekuni menjadi Spesialis Forensik yang tidak banyak di gemari oleh dr. lain.

Beliau menjelaskan bedanya pasien dr. biasa dengan dr. forensik adalah, jika pasien dr. biasa maka yang datang ke dr. adalah pasiennya, sedangkan dr. forensik maka bisa dokter yang mendatangi pasien atau pasien yang di bawakan ke dokter haha.. kan enggak ada jenazah berjalan, tapi ada beberapa pasien beliau yang juga masih hidup, ini keperluan Visum (melihat luka memar atau akibat dari suatu hal yang membuat anggota tubuh terluka).

Dalam buku ini banyak pelajaran atau hal lain yang saya dapatkan salah beberapa nya tentang Etika, ya penjelasan tentang Etika. beberapa kasus membuat dr. Mun'in di sebut Tidak BerEtika dikarenakan menuntut hak nya sebagai saksi ahli forensik di pengadilan, yang ia tuntut adalah bayaran (dia sebagai saksi ahli harus di bayar saat memberi kesaksian di penggadilan). dia disebut tidak ber Etika karena menuntut haknya ini, dan penjelasan beliau, saat ini pengertian Etika = Tidak enak Hati
tetapi penjelasan beliau yang beliau dapat dari gurunya Prof. Slamet Imam Santoso "Etika itu tindakan nyata intinya Jujur, salah bilang salah, benar bilang benar dan jika membenarkan kesalahan karena sungkan itu berati bukan Etika." Maka suatu yang benar meskipun di anggap tidak berEtika ya harus di benarkan seperti menuntut hak, hak gaji bisa jadi.

Tujuan dr. Mun'in menggeluti dunia Forensik karena ingin menjadi dr. lain dari yang lain, dr. yang berhubungan dengan banyak masyarakat ternyata benar adanya, hal ini terbukti beliau sebagai Ahli Forensik mempunyai teman dari segala lapis dan macam dari Jenderal Polri, TNI, Pengusaha, organisasi masa John Kei, Hercules, Artis, Pejabat tinggi semua menjadi teman beliau.

Dunia forensik adalah pemeriksaan sesuatu hal kematian misalnya, kematian tersebut disebabkan oleh apa, jika ada peluru di dalam tubuh maka yang diperiksa adalah peluru seperti apa ukuran berapa kena bagian mana, dan tidak menjelaskan peluru dari siap. Apakah peluru tersebut menyebabkan kematian maka itu adalah tugas dr. Forensik untuk memeriksa. Jika ada kematian karena di pukul maka penjelasan dr. Forensik adalah bagian tubuh mana luka seperti apa dan benda seperti apa (keras lancip) tetapi tidak menjelaskan benda apa yang digunakan untuk memukul, karena pas kejadian dr. tidak di sana dan dr. hanya melihat luka atau bekasnya saja.

Banyak masalah besar yang beliau tangani, beliau lulus dari kedokteran UI tahun 1971, sejak itu beliau bergelut di dunia Forensik. Dari buku ini tampak dan terlihat sepintas apa yang terjadi di era dahulu dan saat ini terkait Kehakiman, terkait Pengadilan, terkait Kejahatan dan Kematian nampaknya semua ada yang atur hehe... jadi apa yang terlihat di publik terkadang dan sering juga sudah sesuai atau ada yang mensheting alias produsernya, dan alurnya pun harus di ikuti, hihi banyak perkara yang beliau tangani, mulai dari korban Petrus (penembak misterius) era pak Harto, yang banyak di temukan orang meninggal atau hilang karena upaya bersih bersih sampah masyarakat (saat ini terjadi di Filipina, targetnya para pengedar sabu). Kasus Marsinah seorang buruh yang menjadi penggerak menuntut hak Gaji pada tahun 1990 an tewas di bunuh. Kasus menyembunyikan mayat penjudi, lalu kasus Antasari, korban Tri Sakti, dan kasus kasus lain, yang sedikit bikin saya nyengirr karena oh karena apa yang terjadi dan terbuka di publik kadang berbeda dengan temuannya. semua itu tergantung situasi dan kondisi yang harus sesuai dengan kepentingan masyarakat, dan di kisah kisah inilah lucunya menjadi dr. ahli Forensik,

Tetapi disini dr. Mun'in selalu menjalankan semua sesuai prosedur karena beliau adalah saksi ahli bukan pemberi keputusan, dan pekerjaan beliau menurut saya sesuai dengan SOP yang ada sebagai ahli Forensik dan menjalankan tugas lain yang berkaitan dengan Masyarakat lengkapnya baca bukunya.

Ada hal lain yang saya dapatkan terkait "Sederhana menyampaikan Ilmu", hal ini adalah amat dari Profesor beliau saat kuliah dahulu. yaitu menjadi dokter harus bisa menjelaskan secara sederhana ilmu atau kondisi kepada pasien tidak boleh diperumit, banyak dokter saat ini menyuruh pasien untuk cek ini cek itu yang banyak menelan biasa dan biasanya orang orang ini adalahnpara Profesor atau pakar (apa apa di bikin sukar), maka pesan beliau jangan lakukan itu pada orang awam, tetapi permudahlah banyak hal, sederhanakanlah dan jangan dibpersulit.

dr. Mun'in menjelaskan terkait ajaran Islam adalah ajaran yang benar dimana Jenazah dikuburkan tidak di bakar, pun penguburan dengan cara ditidurkan menyamping ke kanan, hal ini dilakukan jika terjadi sesuatu masalah dapat dilakukan dengan autopsi, maka jenazah dapat di periksa (jika dibakar apa yang bisa dinl periksa ?), miring ke kanan maka aliran darah akan turun ke sebalah kanan/bawah dan bagian ini akan busuk duluan dan menyisakan bagian kiri yang dapt diperiksa penyebab kematian jenazah, sehingga dengan penguburan maka jenazah masih mendapat keadilan jika diperlukan.

Untuk lebih jelasnya silahkan baca bukunya, tetapi mungkin langka ditemui bukunya karena cetakan tahun 2013 lalu,

Judul : Dunia Forensik Itu Lucu (sebuah rekam jejak dr. Abdul Mun'im Idries, Sp. F)
Penulis : Tofik Pram
Jml hlm : 195
Penerbit : Mizan Publika

Peresume : Eko Yasin


0 komentar: