Kamis, 23 Februari 2017

Cherish Every Moment

Bagian 13: Disiplin
Apa yang terbayang di kepala kita begitu mendengar kata Disiplin? Sekelompok orang mengatakan disiplin berarti semuanya diatur, menghambat kebebasan, ada pemaksaan, ada beban, itu sulit, dan butuh usaha keras. Benarkah demikian?

Kita banyak beranggapan disiplin itu sangat sulit karena kita tidak mengetahui manfaatnya. Kita hanya menyimpulkan bahwa disiplin adalah beban padahal disiplinlah yang membuat orang sukses dan hanya disiplinlah yang bisa membuat hidup kita menjadi lebih indah. Gimana caranya? Kalau kita keras pada diri kita sendiri (disiplin), maka dunia akan lunak kepada kita dan sebaliknya. Contohnya kalau kita keras untuk selalu olahraga setiap hari maka pasti kita tidak mudah terserang penyakit. Coba saja jika kita lunak dengan diri kita dan tidak pernah mau olah raga maka pasti tubuh kita mudah terserang penyakit. Bagaimana caranya agar kita bisa disiplin? Pertama, dari dalam diri sendiri. Kita harus punya visi, mimpi, dan cita-cita.

Dengan ketiga hal tersebut kita mempunyai tujuan sehingga bisa mendisiplinkan diri kita sendiri. Bukankah semua orang sukses diawali dengan kebiasaan disiplin mereka?. Kedua, dari lingkungan.  Misalnya lingkungan di Singapura yang rata-rata orangnya disiplin, maka jika ada orang Indonesia berada disana lambat laun akan menjadi disiplin karena selain malu juga pasti tanpa sadar lingkungan akan membentuknya. Pernahkah berpikir kenapa orang Singapura, Malaysia, Korea, dan Jepang dikenal lebih disiplin daripada kita? Jawabannya simpel, ini semua karena mereka dikenal negara miskin SDA, tetapi kemiskinan itu yang membuat mereka bangkit dan juga didukung dengan aturan main yang diciptakan pemerintahnya. Sedangkan kita terlena dengan kekayaan yang berlimpah. Masih ingatkan lagu “ Bukan Lautan hanya kolam susu” yang ada lirik “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman”. Itulah gambaran kita sebgai bangsa Indonesia.

Apakah untuk mengubah budaya tidak disiplin ini memerlukan waktu yang lama? Sebetulnya tidak terlalu lama asalkan kita tahu bagaimana caranya. Tapi disinilah letak permasalahannya kita sering kali tidak tahu caranya. Sebenarnya jika ingin disiplin hendaknya kita punya mimpi, tetapi masalahnya bangsa kita ini adalah bangsa yang miskin “cita-cita” sehingga kita tidak bisa disiplin. Bukankah disiplin adalah konsekuensi dari sebuah mimpi? Oleh karena itu, mari kita miliki mimpi untuk diri sendiri dan Indonesia tentunya. Tidak harus mimpi besar, tidak juga harus punya pendidikan tinggi untuk bermimpi. Cukup mulai dari mimpi-mimpi kecil tapi kuat. Sehingga dengan itu kita bisa menciptakan jiwa dan lingkungan disiplin.

Kategori          : Buku Nonfiksi
Judul               : Cherish Every Moment
Penulis             : Arvan Pradiansyah
Penerbit           : PT Elex Media Komputindo
Tebal buku      : 322 hal

By Mela Azizah IM1

0 komentar: