Minggu, 05 April 2015

Menyemai Impian, meraih sukses mulia



Judul               : Menyemai Impian, meraih sukses mulia
Pengarang       : Jamil Azzaini
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka
Resume           : Era IM 1
            




Resume sy masih sambungan buku kemarin, buku yang menceritakan tentang kisah hidup Jamil Azzaini. “ Ketika Bapak dan sy mendatangi seorang penduduk kampung yang tergolong kaya, setelah berbasa basi sebentar  Bapak mengutarakan maksud dan tujuannya. “Alhamdulillah pak,  Jamil diterima di IPB. Dalam surat undangan ini Jamil harus membawa uang Rp. 150.000. Sy tidak punya uang untuk membnerangkatkan dia. Tolong saya dipinjami uang Rp.300.000 saja” Respon orang kaya sungguh tidak saya duga. Sambil menghisap rokok dia menjawab, “Wah hebat bisa diterima di IPB tapi kalau gak punya uang gak usah panjang angan-angan. Sudah tau miskin, tidak punya uang, lah koq mau kulh. Baru mau berangkat kuliah saja sudah pinjam. Bagaimana nanti biaya bulanannya? Apakah bertahun-tahun mau pinjam uang  terus?” Masih banyak lagi deretan kalimat yang melecehkan dan menghina. Saya hanya bisa menangis butiran airmata tumpah ke pipi. Saya tidak berani menatap wajah orang kaya namun miskin kata-kata bijak itu.Setiap mendengar kata-kata orang kaya itu airmata selalu mengalir. Saya biarkan airmata itu terus mengalir, sebab saya merasa itu airmata kerang belia yang sedang membungkus pasir. Dongeng kerang rebus dan kerang mutiara yang terus menguatkan saya ketika saya menuntaskan pendidikan S1 dan S2 saya di IPB. Kisah ini juga menjadi penguat diri saya saat menghadapi berbagai problema hidup. Memang, saya telah memutuskan untuk terus menjadi kerang mutiara, bukan kerang rebus. Bagaimana dengan anda?
 Motivasi Jamil Azzaini begitu besar untuk meraih kesuksesan. Masa-masa sulit yang dilaluinya mampu membuat Ia terus bertahan dan menjadi seorang motivator sekaligus menjadi pembicara public dengan berbagai tema, khususnya pengembangan diri, kewirausahaan, dan pemberdayaan masyarakat sejak tahun 1995 namun sejak tahun 2004 Ia bergabung dan mengembangkan PT. Kubik kreasi Sisilain bersama Farid Poniman dan Indrawan Nugroho. Bersama dua rekannya ini Ia menulis buku “ Kubik Leadership” di akhir tahun 2005. Jamil Azzaini focus memberikan training maupun kubik leadership diberbgai perusahaan atau instansi di Brunei Darussalam, Filipina, Hongkong, dan Makao. Di Indonesia Ia menjadi Traner langganan untuk Bank Indonesia, Bank Mandiri, BNI 46, dan sejumlah Bank-bank besar lainnya. Juga di beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti, Telkom, Perusahaan Gas Negara, Samudera Indonesia, Jasa Raharja, Bakrie& Brother, Holcim, dan puluhan perusahaan lainnya. Tidak hanya itu saja keinginannya untuk memutus rantai kemiskinan diwujudkan dengan mendirikan sekolah murah tingkat menengah dilampung. Selain itu, Jamil juga mendirikan Pesanteran Wirausaha Agribisnis Abdurrahman Bin Auf secara Cuma-Cuma di Klaten Jawa Tengah. Buku ini tidak hanya menceritakan kisah hidup Jamil Azzaini tetapi didalam buku ini juga banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil sebagai motivasi hidup.walaupun buku ini tidak tebal tapi setiap halaman begitu bermakna. Jamil Azzaini salah satu contoh orang sukses dengan kemuliaan hatinya.

0 komentar: