Minggu, 05 April 2015

Tamasya ke Syurga

Judul                  : Tamasya ke Syurga
Penulis               : Ibu Qayyim Al-Jauziyyah
Penerbit              : Darul Falah, telah direview oleh kampungsunnah September 2008
Peresensi           : Lya Lutfuntika




BAB 1
Eksistensi Syurga
Dalam Bab ini dijelaskan bantahan terhadap pendapat bahwa syurga tidak eksis saat ini. Syurga baru diciptakan Allah Subhanahu Wata’ala di hari kiamat kelak. Golongan ini mengatakan “Penciptaan syurga berarti kosong tidak berpenghuni dalam jangka waktu yang sangat lama”. Kata mereka lagi “Logiskah seorang raja membangun istana menyediakan di dalamnya berbagai macam makanan, perabotan dan fasilitas lainnya lalu raja tersebut mengosongkan tanpa penghuni dan rakyatnya tidak diperkenankan masuk ke dalamnya dalam jangka waktu yang lama? Pasti tindakan raja tersebut dikategorikan tidak bijaksana dan memberi peluang kepada para kaum cerdik pandai memprotesnya”
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menyatakan pendiriannya bersama golongan Ahlus sunnah dan Ahlul hadist.  Golongan ini adalah golongan yang mengakui bahwa Allah memiliki dua tangan seperti yang Allah firmankan dalam QS. Shaad: 75 tanpa pertanyaan bagaimana bentuk tangan Allah. Golongan yang bersebrangan dengan golongan ini adalah golongan yang tidak mengakui bahwa Allah memiliki tangan, mata dan telinga, berada di atas arsy. Ini artinya mereka menegasikan ayat-ayat qur’an yang menyatakan tentang Allah memiliki dan melakukan sesuatu seperti makhluk-Nya walaupun bukan berarti sama. Jadi, Golongan Ibnul Qayyim adalah golongan yang meyakini apa yang difirmankan Allah tanpa perlu mempertanyakan bentuk dan bagaimana sistem kerjanya.
Kemudian beliau menjabarkan beberapa ayat qur’an dan banyak hadist sebagai hujah untuk menangkis pendapat golongan yang tidak mengakui eksistensi syurga saat ini. Salah satu hadist yang beliau tulis adalah hadist dalam Shahih Bukhari dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu yang berkata bahwa “Ketika aku sedang berjalan-jalan di syurga, tiba-tiba kulihat sungai di syurga yang kedua tepinya ada kubah dari mutiara yang besar.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, “Aku bertanya, ‘Apa ini wahai jibril?’ Jibril menjawab, ‘Ini adalah Al Kautsar yang diberikan Tuhanmu kepadamu.’Malaikat mengambil tanahnya dan ternyata ia harum seperti kesturi yang sangat harum.”
Itulah salah satu hadist yang Ibnul Qayyim sampaikan. Dari hadist tersebut kita bisa mengetahui bahwa saat ini pun syurga sudah eksis. Mungkin kita akan berfikir kenapa Ibnul Qayyim susah-susah mengeluarkan ayat-ayat qur’an dan hadist tersebut. Padahal mudah saja membantah golongan yang tidak mengakui eksistensi syurga saat ini dengan kisah Nabi Adam ‘Alaihissalam. Menurut Ibnul Qayyim, kisah nabi Adam mungkin menjadi hujah yang kuat bagi orang awam, tapi sesungguhnya dasarnya sangat lemah. Hal ini menjadi perdebatan pula diantara manusia. Apakah syurga Nabi Adam adalah syurga yang sama akan dimasuki oleh kaum Mukminin kelak pada hari kiamat, ataukah ia adalah syurga dunia? Di bab berikutnya Ibnul Qayyim menjelaskan mengenai pendapat kedua belah golongan ini beserta sanggahan satu terhadap yang lainnya. Sekedar informasi, bahwa ini adalah bab pertama dari total enam puluh sembilan bab.

0 komentar: