Minggu, 05 April 2015

UMAR BIN AL- KHATHTHAB



 
     Judul               : ‘UMAR BIN AL- KHATHTHAB
            Penulis             : Lajnah Ilmiah HASMI
            Penerbit           : LBKI (LEMBAGA BUKU KECIL ISLAMI )
            Penulis resume : Yessy Esti Wijayanti

                        



                        Wajah Al- Khaththab bin Naufal tampak cerah menerima ucapan selamat dari kaum kerabatnya dan senang hatinya dengan kehadiran seorang putra kecil yang diberi nama “ Umar “ oleh ibunya Hantamah binti hasyim. Umar bin Khaththab kala itu belum masuk islam hingga suatu malam , ia keluar rumah hingga tiba di Masjidil Haram dan umar melihat Rasulullah SAW sedang melaksanakan shalat. Rasulullah SAW membaca surat al- Haqqah, umar menyimak dan mendengar dengan baik hingga ia takjub dengan susunan bahasanya.
Mulai saat itu Islam masuk kedalam hatinya dan hal ini juga karena doa Rasulullah SAW :
“ Ya, Allah. Kuatkanlah Islam dengan Umar bin Khaththab secara khusus.” (HR.Ibnu Majah,lihat Silsilah ash- Shahihah ) dan “ Ya Allah, muliakan islam dengan Umar bin Khaththab atau Amr bin Hisyam maka Umar setelah itu datang kerumah Arqam bin Abi al- Arqam untuk bersaksi dan masuk Islam.
1.      Umar bin Khaththab termasuk penghuni surga , Seorang yang disegani hingga setan akan lari jika berpapasan dengannya. Rasulullah SAW bersabda :
“ Demi jiwaku yang berada ditangan-Nya, kamu tidak akan menjumpai setan berjalan pada suatu jalan melainkan ia berjalan dijalan selain jalanmu( HR. Al- Bukhari dan Muslim ).
“ Sesungguhnya saya melihat setan- setan jenis manusia dan jin berlarian dari ‘Umar.” (HR.at- Tirmidzi)
2.      Kemuliaan Umar bin Khaththab
            Dibawah naungan tarbiyah nubuwah, hal ini membuahkan kejernihan dan keputihan hati Umar bin Khaththab serta lisan yang mengucapkan kebenaran. Umar bin Khaththab mengusulkan agar tawanan perang Badar dipenggal, lalu Al-Qur’an turun memberi persetujuan, ia berpendapat untuk menjadikan tempat Nabi Ibrahim AS saat berdiri mendirikan Ka’bah sebagai tempat shalat lalu Al-Qur’an turun memberikan persetujuan.
3.      Ia adalah salah satu orang yang mendapat ilham dari ALLAH SWT
“ Sungguh pada umat – umat terdahulu sebelum kalian, ada orang – orang yang diberi ilham , maka jika ada pada umatku seorang saja, sesungguhnya itu adalah Umar” (HR. Al- Bukhari dan Muslim )
4.      Salah satu sebab kejayaan Islam
“ Kita senantiasa dalam kemuliaan sejak ‘Umar masuk islam “ (HR. Al- Bukhari)
5.      Kepribadian Umar bin Khaththab sederhana, tatkala harta rampasan dari tentara Kisra
( Raja Persia ) dikirim kepada umar untuk dibagikan kepadanya dan kaum muslimin. Tiba – tiba beliau membandingkan pandangan mata dan bashirahnya dengan kehidupan kedua sahabatnya yaitu Rasulullah SAW dan Abu bakar ra. Maka ia pun takut jika diuji dengan harta yang menggoda tersebut sebagai istidraj ( kenikmatan yang menyeret seseorang kepada kebinasaan )
6.      Kedermawanan Umar bin Khaththab laksana angin yang berhembus. Beliau berlomba- lomba dengan Abu bakar ra untuk menginfakan harta bendanya dijalan Allah SWT.
7.      Rasa takut Umar bin Khaththab kepada ALLAH SWT
Al- Hasan ra berkata : Kadang – kadang ketika ‘Umar membaca satu ayat dari bacaan rutinya, maka ia terjatuh sakit hingga dijenguk berhari- hari.”
8.      Sosok problem sover, Saat minuman keras (Khamr) masih dihalalkan pada kaum muslimin, ‘Umar ra berpendapat bahwa khamr akan menghilangkan akal dan menghabiskan harta kemudian ia berdoa, “ Ya Allah berilah penjelasan kepada kami tentang perihal minuman keras (khamr) karena sesungguhnya ia dapat menghilangkan akal dan harta”. Dan turunlah wahyu kepada Nabi Muhammad SAW :
“ Hai orang- orang yang beriman, janganlah kalian shalat,sedang kalian dalam keadaan mabuk,sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan.” (QS. An- Nisa’(4):40)
9.      Peduli terhadap anak- anak , Umar ra memandang bahwa subsidi bagi anak-anak merupakan hak wajib yang diberikan. Ia berpendapat bahwa masalah utama dalam memberikan hak-hak mereka semenjak mereka disapih. Akan tetpi beliau memergoki seorang ibu yang tergesa-gesa menyapih anaknya, Umar berkata : berdosalah umar betapa banyak anak-anak kaum muslimin yang ia bunuh karena ibu anak- anak tersebut tergesa-gesa menyapih anaknya.Oleh karena itu ia menetapkan subsidi bagi anak yang baru lahir dan para janda.
10.  Pengangkatannya sebagai Khalifah
Ini adalah pernyataan Abu Bakar, Khalifah Muhammad SAW disaat akhir hidupnya didunia,dan memulai memasuki gerbang akhirat, dimana orang kafir beriman, orang yang zalim yakin, dan pendusta akan jujur ,aku mengangkat setelahku untuk memimpin kalian “ Umar bin Khaththab. Dengarkan dan taatilah ia, Sesungguhnya aku menginginkan kebaikan untuk Allah, RasulNya, AgamaNya, diriku dan kalian. Jika ia berbuat adil, maka itulah dugaan dan ijtihadku tentangnya.Dan jika ia berubah, maka aku tidak mengetahui perkara ghoib, setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakannya.Dan orang-orang zalim akan mengetahui tempat kembali mereka.
Pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, Beliau berjuang bagi kepentingan umat dan memperhatikan kesejahteraan umat. Pada suatu malam, beliau berkeliling untuk mengetahui keadaan rakyat jelata yang sebenarnya. Umar bin Khaththab adalah orang yang membuat sistem Baitula Mal , Sistem administrasi yang sangat rapi dan pembagian harta rampasan dengan adil .Diantara tugas-tugasnya beliau meneruskan penaklukan kota- kota di Syam,Persia dan Benua Afrika, Pada Masa Khalifah Umar bin Khaththab termasuk zaman yang gemilang dengan melimpahnya uang, anak yang didalam kandungan pun mendapatkan jatah untuk kehidupannya. Keberhasilan Umar bin Khathtab dalam memerdekakan negara- negara dunia yang cukup luas, membuat para musuh Islam dipenuhi perasaan iri dan dendam terlib Yahudi dan Persia. Beliau wafat pada usia 63 tahun dengan gelar syahid. Abu Lu’luah membunuh Umar ra karena rasa ketidakpuasan atas keadilan yang diberikan oleh Umar ra terhadapnya menyangkut permasalahan kharraj dan dihancurkannya kerajaan Persia. Menjelang wafatnya, beliau membentuk dewan pemilihan khalifah yang terdiri dari 6 orang sahabat, yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdur Rahman bin Auf, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah. Beliau dimakamkan berdampingan dengan kedua sahabatnya (Rasulullah SAWdan Abu Bakar ra ).



0 komentar: