Minggu, 14 Mei 2017

The Five People You Meet in Heaven

The Five People You Meet in Heaven

Berkisah tentang seorang laki-laki bernama Eddie yang bekerja sebagai seorang kepala maintenance atau bagian pemeliharaan mesin di taman hiburan Ruby’s Pier, buku ini menceritakan tentang 50 menit terakhir sebelum meninggalnya Eddie di wahana Freedy’s Free Fall, wahana ‘jatuh dari menara’ yang seharusnya menjatuhkan dua kabin dengan kecepatan yang membuat perut berontak dan pada saat-saat terakhir dihentikan oleh semburan dari pompa hidrolis (hlm. 20). Hmm, mungkin seperti tornado gitu kali ya, agak sulit kebayang hehe.


Buku ini bercerita tentang Eddie yang seumur hidupnya selalu merasa keadilan tidak berpihak padanya, tentang hidupnya yang tidak banyak pilihan selain bekerja di Ruby’s Pier mengikuti jejak ayahnya, juga kakinya yang tidak bisa normal lagi sepulang dari menjadi relawan perang, serta akhir hidupnya yang tanpa istri dan anak-anak yang pernah sangat ia harapkan. Dikisahkan dibuku ini detik-detik kematian Eddie saat bertugas diselingi dengan kisah hidupnya sedari kecil hingga ia hidup sebatang kara di setiap momen ulang tahunnya, bagaimana setiap potongan dari kisah hidupnya menentukan orang-orang, tepatnya 5 orang yang akan ditemuinya di alam baka. Lima orang inilah yang hidup dan matinya berkaitan dengan Eddie, bahkan tanpa ia sadari dan masing-masing memberikan pelajaran tentang penerimaan untuk takdir hidupnya, bahwa setiap kejadian pasti menyisakan alasan yang baik dan hikmah untuk dirinya.

Orang pertama yang ia temui di alam baka bukanlah orang yang ia ingat, yaitu seorang pemain di wahana “orang-orang aneh” bernama Joseph. Orang ini tidak seperti manusia biasanya, yang membuatnya berbeda yaitu kulitnya yang berwarna biru. Membaca tentang ciri-cirinya, kita bisa membayangkan ia seperti mutan Hank di film X-Men, namun dibuku ini diceritakan penyebabnya berwarna biru karena ia banyak meminum nitrat sewaktu kecil untuk menyembuhkan penyakitnya yang mudah gugup dan menjadi penyebeb hidupnya yang selalu dibully, belakangan ia tau bahwa cairan itu menjadi racun bagi tubuhnya, selamanya. Awalnya Eddie tidak mengerti mengapa ia harus bertemu manusia biru ini, hingga ia dihadapkan pada episode kehidupannya saat ulang tahunnya yang ke-8, hari dimana ia bermalas-malasan ketika orang tuanya memaksanya untuk ikut hadir dalam sebuah acara pemakaman. Pemakaman seorang kru atraksi di Ruby’s Pier yang meninggal karena serangan jantung, dan tanpa Eddie kecil sadari bahwa ia-lah yang memicu serangan jantung tersebut.

Orang kedua yang menemui Eddie adalah kapten perang yang membimbingnya saat sedang menjadi relawan Amerika di Filipina. Saat itu, Eddie dan empat orang lainnya termasuk kaptennya tertangkap dan menjadi tawanan tentara Filipina. Selama tidak kurang dari setahun mereka merasakan penyiksaan dan menjadi pekerja paksa di tambang batu bara. Mereka dipaksa bekerja tidak peduli kondisi sedang lemah dan sekarat. Hingga hari itu terjadi, hari dimana Rabozzo, teman Eddie yang sedang sakit dan tidak sanggup bekerja ditembak didepan matanya sendiri. Mereka tidak bisa menolong, dan akhirnya memutuskan untuk membuat rencana supaya bisa kabur dari sana secepatnya. Akhirnya mereka dapat keluar dari tempat itu, namun sejak itu Eddie tak pernah lagi sama. Kepulangannya ke Amerika membawa luka, luka dalam arti sebenarnya karena kakinya yang pincang, dan luka dihatinya yang menjadikan ia selalu merasa sebagai seorang yang tak berguna, mengubur impiannya untuk menjadi seorang insinyur, dan terakhir menyalahkan takdir untuk setiap keadaan yang dihadapinya. Di alam baka, kapten ini menceritakan hal-hal yang luput dari Eddie, tentang bagaimana kaki Eddie bisa tertembak, bahkan pengorbanan yang tidak pernah Eddie ketahui sebelumnya.

Manusia biru dan Kapten bukan datang tanpa tujuan, mereka datang untuk memberi pelajaran kepada Eddie, tentang penerimaan takdir bahwa setiap kejadian dalam hidup ini tentu ada maksudnya, setiap orang baru lahir dan ada yang meninggal, itu semua memang sudah ditakdirkan. Kita tidak perlu menyalahkan diri kita, namun juga tidak bisa menyalahkan Tuhan. Tak ada kehidupan yang sia-sia, juga tidak ada kematian yang sia-sia. Pengorbanan. Itulah yang menjadi bahan pelajaran untuk Eddie, oleh orang-orang yang menemuinya sebelum ia sampai di tempat yang sebenarnya, yaitu surga. Bahwa hidup yang Eddie sesalkan selama ini, pengorbanan yang ia lakukan ternyata, berakhir dengan manis bahkan tanpa ia mengharapkan dan menyadarinya.

Meskipun fiksi, menurut saya makna cerita tentang Eddie dan lima orang yang ia temui di surga sangat dalam. Setiap orang membawa sepotong cerita masing-masing, cerita yang akhirnya memberikan pelajaran kepada Eddie dan pembaca mengenai makna hidup, makna hidup yang mungkin kita anggap tak berarti, tentang pekerjaan yang sederhana, kebaikan yang tak seberapa, itu semua bisa saja menjadi sangat berarti bagi orang lain, dan mungkin kalo dalam Islam, bisa jadi salah satu alasan kita diterima-Nya di surga kelak. Masih ada tiga orang lainnya yang ditemui Eddie di alam baka, siapakah mereka? Dan pelajaran apa yang diberikan mereka kepada Eddie? Silahkan lanjut baca sendiri ya.

Judul Asli : The Five People You Meet in Heaven
Judul Buku : Meniti Bianglala
Nama Penulis : Mitch Albom
Penerbit : Kompas Gramedia
Tahun Terbit : Cetakan keenam 2012
Jumlah Halaman : 208 halaman

Bandar Lampung, 17 April 2017
Mustika Rizky Amalia

0 komentar: