Minggu, 14 Mei 2017

The Prisoners’ Diaries



The Prisoners’ Diaries
Buku yang berjudul Catatan Dibalik Penjara Israel ini bisa menjadi satu diantara bukti-bukti nyata yang menggambarkan betapa kejamnya zionis Israel terhadap masyarakat Palestina. Mereka tak hanya dibungkam mulutnya untuk memberi kabar tentang apa yang mereka alami selama dalam penjara, tetapi juga mereka mengalami penjajahan dan penistaan bahkan penyiksaan fisik yang jauh dari kata beradab sebagai sesama umat manusia yang memiliki hati. Namun, diantara para tahanan ada suara-suara yang enggan dibungkam oleh penjajah zionis Israel. Mereka melakukan berbagai macam perlawanan agar bisa “merdeka” dari dunia hitam yang diciptakan oleh tentara zionis kejam ini.
Dalam buku ini ada dua puluh dua kisah yang penuh haru bahkan mampu membuat pembaca meneteskan air mata ketika menulusuri kata-demi-kata yang tertuang disetiap lembaran buku ini. Mulanya catatan-catatan hati para pejuang Palestina ini tertuang dalam lembaran surat berbahasa arab yang mereka tulis diam-diam ketika berada dibalik jeruji penjara. Oleh relawan asal Malaysia, Norma Hashim, kemudian mengumpulkan dan menerjemahkannya dan menuangkanya dalam satu buku.
Ada satu kisah dalam buku ini yang saat membacanya tak hanya mampu membuat saya terbakar semangat juangnya tetapi juga mampu meneteskan air bening dari mata saya. Adalah Wafa Albis, seorang Pejuang Muslimah Palestina yang rela mengorbankan jiwanya demi membalas kematian dua anak Palestina yang disaksikannya sendiri. Ia ingin mengejar syahidnya dengan mencoba meledakkan dirinya.
“Aku adalah seorang Pejuang tak peduli apa yang kau lakukan.” (hal. 108)
Itulah kata-kata yang diucapkannya kepada para zionis. Saat seorang tentara wanita menghampirinya di sel penjaranya.
Harus saya akui, catatan hati seorang Pejuang Wanita, Wafa Albis ini lebih menyentuh dari 21 kisah lainnya. Meski tak bisa dipungkiri bahwa kisah dari para mantan Napi lainnya juga menyentuh dan mampu membuka mata hati kita untuk semakin sadar betapa Zionis Israel adalah Penjajah yang sangat-sangatlah tak beradab. Bahkan mereka tak memiliki hati sama sekali.
Buku ini memberikan banyak pesan moral kepada kita. Tak hanya itu, secara tersirat kita dibawa untuk merenungi bahwa kita mestinya sangatlah bersyukur dapat hidup tenang di tanah Indonesia, yang Alhamdulillah sampai saat ini masih aman dan tenteram, meski berbagai permasalahan mulai bermunculan, setidaknya kita tak merasakan penderitaan tiada tara yang dirasakan oleh para warga sipil Palestina.
Selanjutnya jika ingin mengetahui 21 kisah lainnya segera baca buku ini. Buku yang sarat akan hikmah ini mampu menjadi booster untuk para pejuang kebenaran.


Judul Buku      :     The Prisoners’ Diaries : Catatan Dari Balik Penjara Israel
Penulis             :     Norma Hashim et.el
Penerbit           :     Pro-U Media
Tahun Terbit    :     2015
Jumlah Hal.     :     128 hlm
Peresume         :     Meytri SG

0 komentar: