Selasa, 21 Agustus 2018

13 Things Mentally Strong People Don’t Do


Isi buku ini tidak hanya menarik, latar belakang penulisan buku ini juga sangat menarik. Amy Morin adalah seorang Psikolog. Sempat berada dalam kondisi yang sangat buruk karena kehilangan beruntun orang-orang yang dicintainya. Ibunya meninggal, lalu disusul suaminya yang masih dalam usia muda karena serangan jantung. Menikah kembali dengan Steve, namun kemudian ayah Steve, yang sangat dekat dengan Amy, didiagnosa kanker. Berbagai treatmen dicoba namun dokter mengatakan peluangnya kecil. Pada titik itu, Amy merasakan situasi sangat buruk seolah selalu menimpanya. Hebatnya dia mampu membalik situasi menjadi positif. Dari sinilah dia menginspirasi orang-orang yang berada pada titik yang sama dengannya untuk bangkit dan memiliki mental yang kuat.

Penulis menjelaskan, sebenarnya tidak ada mental yang lemah atau mental yang kuat. Semua orang lahir dengan mental yang kuat, namun ada ruang untuk mengembangkan kekuatan mental itu. Mengembangkan mental strength yang dimaksud disini adalah mengembangkan kemampuan emosi, memanaje pikiran, dan upaya untuk selalu berperilaku positif. Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi kekuatan mental seseorang: genetik, personality, dan pengalaman. Hal ini yang menyebabkan kemampuan mengembangkan mental strength pada setiap orang berbeda. Tampak natural pada sebagian orang namun mungkin butuh usaha yang besar untuk sebagian lainnya.

Jika kamu sering merasa bersalah terhadap orang lain, sering merasa waktu habis memikirkan perlakuan orang lain terhadapmu, sulit berubah dari suatu perilaku atau situasi, sering fokus (memikirkan/melakukan) terhadap sesuatu yang tidak dapat kamu kontrol, takut mengambil resiko, sulit move on dari masa lalu, sering terpukau kesuksesan orang lain, menyerah setelah mengalami kegagalan pertama, merasa takut sendirian, dan atau hal buruk serupa lainnya, saya kira kamu sangat direkomendasikan untuk membaca buku ini.

Pada chapter 4 They Don’t Focus on Things They Can’t Control misalnya, James merasa sebal terhadap mantan istrinya yang seringkali merusak hubungan dengan putrinya. Dia merasa Carmen berusaha menguasai putrinya dan menjauhkan dia dari James. James juga kesal bahwa faktanya Carmen telah menjalin hubungan asmara lain hanya sesaat setelah mereka berpisah. James merasa bersalah terhadap putrinya karena perceraiannya. Dia tidak ingin putrinya menjadi korban kegagalan rumah tangganya. Sampai disini terlihat bahwa sebenarnya James adalah ayah yang sangat bertanggungjawab. Hanya saja sikap istrinya yang buruk seringkali menyebabkan James merasa menjadi ayah yang buruk. James berinisiatif melakukan terapi psikologis untuk solusi masalah ini.

So, why we try to control everything? James menghabiskan waktu, uang, dan energinya untuk mengubah situasi buruk yang tidak dapat dia kontrol. Ini membuatnya stres dan justru merusak hubungan dengan putrinya. Yang kemudian dilakukan James adalah mengalihkan fokus terhadap putrinya dengan meningkatkan hubungan berkualitas. Untuk menjadi mental strong, penulis menjelaskan agar kita fokus ke hal-hal yang dapat kita kontrol dan pengaruhi orang lain tanpa mengontrol mereka. Kamu bisa memberikan tools agar anak-anak kita sukses, namun tak dapat menjamin mereka siswa yang baik. Kamu dapat menawarkan produk kepada konsumen, namun kamu tak dapat memaksa mereka untuk membeli. Kamu bisa menjadi orang yang sangat pandai, namun tak dapat memaksa orang-orang untuk mengikutimu. So, yang perlu dimiliki adalah nilai kita dan fokus terhadap goals kita sendiri.

Dan masih banyak ulasan menarik lain dari buku ini. Amy mengemas 13 mentally strong dalam buku ini berdasarkan kisah nyata dari Clients-nya dan bagaimana akhirnya mereka bisa survive [mampu mengubah situasi menjadi lebih baik] melalui tahapan-tahapan praktis yang [saya kira sebagiannya] disajikan dalam buku ini. Kita pun dapat mempraktekkan secara bertahap. Tertarik? Silahkan membaca lebih lanjut ya.

Judul Buku      : 13 Things Mentally Strong People Don’t Do
Penulis             : Amy Morin
Penerbit           : William Morrow
Tahun Terbit    : 2014
Jumlah Hal      : 260
ISBN Int’l        : 978-0-06-239154-4

- Tri Hanifawati -


0 komentar: