Minggu, 19 Agustus 2018

Travelove Dari Ransel Turun ke Hati



Buku ini merupakan kumpulan cerita dari para traveler, baik fiksi maupun non-fiksi yang diceritakan dengan santai, tentang perjalanan untuk melepaskan, menemukan, dan mencari cinta yang baru. Jika membaca nama penulisnya, mungkin sebagian pembaca sudah tidak asing lagi, mengingat buku-buku mereka bertebaran di rak-rak toko buku bagian pariwisata yang biasanya tertulis ‘x-jutaan keliling (sebut negaranya)’ yang ada dari negara A sampai Z, juga tak lupa Trinity yang menulis tujuh series Naked Traveler dan buku lainnya juga ikut berkontribusi di buku ini. Sedikitnya ada 9 cerita yang unik yang dituliskan oleh 9 penulis berbeda dengan latar belakang cerita dan tempat yang pastinya berbeda.

Buku ini dibuka dengan cerita berjudul ‘Bertemu itu Kesempatan, Bersama itu Pilihan’ yang ditulis oleh Andrei Budiman. Mengambil latar belakang area 5th station alias stasiun pemberhentian terakhir di Gunung Fuji, Rei dengan nekatnya bermaksud untuk bisa sampai ke puncak gunung Fuji yang hanya ditempuh beberapa jam saja dari lokasi yang ia datangi saat itu. Padahal belum datang musim panas yang merupakan waktu yang tepat untuk kesana, lebih parah lagi, bulir-bulir salju terus saja membasahi penutup kepala berbahan wol yang ia kenakan meskipun saat itu sudah musim semi. Ia pikir, jika tidak sekarang kapan lagi. Namun benar saja, di lokasi yang ia datangi tersebut tidak ada sama sekali turis lain yang bermalam disana, toko-toko dan penginapan tutup, yang ada hanyalah penduduk lokal yang menutup pintu rumahnya rapat-rapat karena tidak ingin kemasukan salju.

Namun keramahan dan kebaikan orang Jepang yang suka menolong, bukan cuma di film-film, akhirnya membawa Rei untuk menumpang di salah satu rumah penduduk, meskipun ia dikatakan bodoh berkali-kali karena kenekatannya dan akhirnya menyadari kalau sangat tidak memungkinkan untuk naik ke puncak, lha dia jalan kaki ditengah salju beli mie ramen untuk mengisi perut aja udah setengah mati effort nya apalagi mau ke puncak yang berjam-jam. Alasan Rei hingga bisa sampai disana berawal dari niatnya untuk escape dari kisah cintanya yang kandas, dan menurutnya melakukan perjalanan yang lebih berat dari biasanya akan menjadikan ia bisa melepaskan kisah cintanya.

Lain lagi cerita lainnya, tentang wanita-wanita yang melakukan perjalanan dan akhirnya menemukan cintanya, diceritakan dalam kisah ‘Terima Kasih, Giving Alms’ dan ‘Mencari Cupid di Kota Cinta’. Diceritakan dalam kedua cerita tersebut seorang traveler perempuan yang secara tidak sengaja bertemu dengan laki-laki baik disela perjalanannya. Jika judul pertama mengambil setting tempat di Luang Prabang, Laos dengan diawali prosesi giving alms, atau dikenal sebagai ritual pemberian derma makanan kepada para biksu di kuil-kuil yang konon katanya bisa mengabulkan permohonan bagi yang mengikutinya. Sedangkan judul kedua mengambil setting tempat di kota cinta, ya manalagi kalau bukan Paris. Paris yang dikenal dengan arsitektur bangunannya yang cantik ditambah dengan penduduknya yang tampan dan cantik tentu menjadikan romansa di kota ini bak di film-film, dan penulis berhasil membawakan kisah cinta yang manis dan romantis. Meskipun saya bukan penggemar kisah romantis, dua kisah ini bisa dibilang yang paling sweet dan bisa saja terjadi dimana saja.

So, sudahkan perjalananmu membawamu pada cinta? (ngomong sama kaca hahaha)

Judul                            : Travelove
Tahun Terbit                : 2012
Jumlah Halaman          : 151
Nama Penulis              : Andrei Budiman, dkk
Penerbit                       : B First

Balam, 4 Agustus 2018
Mustika Kiky Amalia


0 komentar: